CURUP, CE - Berbagai penyakit terus mengintai kesehatan masyarakat saat musim penghujan tiba, salah satunya demam berdarah dengue (DBD).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan bahwa, kasus DBD yang menyerang warga di wilayahnya hingga November kemarin tercatat mencapai 71 kasus.
"Sejak Januari sampai dengan November lalu, sedikitnya ada 71 warga di Rejang Lebong yang terjangkit DBD," kata Kepala Dinkes Rejang Lebong, Rephi Meido Satria SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita SKM.
Dijelaskannya, dari jumlah itu warga yang paling banyak terjangkit DBD dari wilayah Kecamatan Curup Tengah, Curup Timur, Curup dan PUT.
"Warga Curup Kota dan sekitarnya yang memang terbanyak terserang DBD ini," ujarnya.
Jumlah itu, sebut dia, diperoleh Dinkes berdasarkan laporan P2PM yang terdata dari 21 puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong.
Menurut dia, pada saat musim hujan populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.
"Maka kondisi itu harus diperhatikan oleh masyarakat," ucapnya.
Adapun upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terserang DBD, kata Titin, yakni rutin menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari. 3M yang dimaksud meliputi pertama, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser. Kedua, menutup rapat tempat penampungan air (TPA). Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau ditutup bisa berikan larvasida. Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, dan lainnya.
"Ketika 3M itu rutin dilakukan, maka sangat kecil kemungkinan rumah tangga tersebut terserang DBD," tukasnya.