KEPAHIANG, CE - Anggaran bantuan dari usulan rekontruksi yang diusulkan BPBD Kepahiang sebesar Rp 29,9 untuk 6 proyek pembangunan dampak bencana di Kepahiang diperkirakan merosot. Hal itu lantaran, saat ini satuan harga mengalami kenaikan, sehingga volume pengerjaan yang akan dilakukan berpotensi dikurangi.
Plt Kepala BPBD Kepahiang Hendra menjelaskan, memang sampai saat ini anggaran bantuan Rp 29,9 tersebut belum cair. Dan kemungkinan baru akan cair di awal tahun nanti, serta akan dikerjakan pada semester awal di tahun 2024 nanti. Namun dengan adanya pergeseran harga satuan barang, kemungkinan anggaran yang diberikan akan dikurangi.
"Sejauh ini semua proses sudah kita laksanakan, tinggal menunggu pencairan saja. Akan tetapi nampaknya, ada pengurangan terhadap anggaran yang diberikan itu," ujar Hendra.
Meski demikian dijelaskan Hendra, kalaupun ada pengurangan nanti, jumlahnya tidak akan berkurang signifikan. Paling masih diangka Rp 28 miliar, dan tidak akan dibawah nominal tersebut. Karena nya hingga saat ini, pihaknya hanya menunggu kabar lebih lanjut dari pemerintah pusat," ucapnya.
Tak hanya itu dijelaskan Hendra, ketika anggaran tersebut nantinya cair. Pihaknya akan langsung melakukan pelelangan terhadap proyek pekerjaan yang akan dilaksanakan. Setidaknya di bulan Maret 2024, pekerjaan pada proyek yang dimaksud sudah mulai berjalan.
"Ketika cair akan langsung kita realisasikan untuk pembangunan yang sudah ditetapkan," singkatnya.
Untuk diketahui, pembangunan 6 titik yang diusulkan memakan anggaran Rp 29,9 M itu antara lain, pembangunan 2 jembatan di Kecamatan Seberang Musi dan Kecamatan Bermani Ilir serta 4 pelapis tebing, diantaranya 3 di Kecamatan Kepahiang dan 1 di Desa Karang Indah Kecamatan Tebat Karai.