Meski demikian, Amran mengingatkan agar Indonesia tidak berpuas diri dan terus memperkuat cadangan beras untuk menghadapi potensi lonjakan harga di masa depan.
Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500/kg dan beras Rp12.000/kg.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan petani serta memperkuat stok nasional dalam menghadapi ketidakpastian global.
Selain itu, Kementerian Pertanian terus menjalin sinergi dengan kementerian lain dan pemerintah daerah guna memastikan distribusi beras berjalan lancar dan minim kebocoran. Mentan Amran menegaskan bahwa swasembada beras bukan sekadar target, melainkan keharusan bagi kemandirian bangsa.
Dengan cadangan yang cukup dan sistem distribusi yang kuat, Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia dalam menjaga ketahanan pangan.
"Kita tidak ingin rakyat antre beras seperti di Filipina atau panik seperti di Malaysia dan Jepang. Dengan persiapan yang matang, Indonesia bisa menghadapi tantangan pangan global dan memastikan ketersediaan beras bagi seluruh rakyatnya," tutup Amran.