BACAKORANCURUP.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebut Koperasi Desa (Kopdes) merah putih akan mendapat dukungan dari pemerintah berupa pinjaman sekitar 5 miliar.
“Juga ada dukungan dari Pemerintah nantinya, diantaranya dari Bank Himbara, kalau ngga salah sekitar 5 miliar-an, dibutuhkan untuk kepentingan itu. cold storage, Gudang, dan lain-lain,” ujar Tito.
Hal tersebut ia sampaikan dalam keterangan persnya setelah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2025.
Selain itu Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi yang juga hadir turut menjelaskan terkait rencana pinjaman dana 5 miliar tersebut akan diberikan untuk setiap Kopdes.
“Satu koperasi 5 miliar,” jelas Budi.
BACA JUGA:Ini Alasan Menpan Pasca Pengangkatan CPNS 2024 Ditunda
BACA JUGA:Amerika Ditinggal Eropa Soal Gaza
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan, cold storage, unit simpan pinjam, truk, bengkel, hingga klinik desa.
Budi mengatakan rencana pembentukan Kopdes merah putih diharapkan selain menjadi motor penggerak ekonomi desa, juga mampu mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa.
“Pak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” ujar Budi.
Budi menyampaikan bahwa koperasi ini akan menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk meningkatkan pendapatan dan memutus mata rantai kemiskinan.
Selanjutnya Tito juga mengatakan bahwa Kopdes ini akan hadir sebagai representasi negara untuk melindungi masyarakat desa dari sistem pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum.
“Koperasi ini hadir sebagai mewakili negara. Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, kalau koperasi kan jelas,” tegasnya.
Tito juga menekankan pentingnya desa dalam struktur perekonomian nasional.
Menurutnya, saat ini 44 persen penduduk Indonesia masih tinggal di desa, sehingga pemerintah perlu memberikan perhatian lebih untuk mencegah kemunduran ekonomi desa seperti yang terjadi di negara maju.