BACAKORANCURUP.COM - Upaya mendukung dan mensukseskan program 100 hari kerja dari Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong yang baru.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong saat ini tengah gencar melakukan kegiatan mitigasi banjir di sejumlah titik wilayah Rejang Lebong yang rawan banjir.
Hal itu dilakukan, karena sejak beberapa waktu lalu sejumlah titik di Rejang Lebong tersebut kerap banjir lantaran hujan berkepanjangan yang terjadi di Rejang Lebong.
Kalak BPBD Rejang Lebong Drs Salahuddin MSi menyampaikan, sejauh ini pihaknya bersama lintas sektoral telah melakukan peninjauan dan mitigasi di beberapa titik.
BACA JUGA:Disdikbud Dukung Penuh Kebijakan Gubernur Helmi Hasan
BACA JUGA:Ini Kata Ustaz Adi Hidayat Soal Penyebab Puasa Seseorang Tidak Diterima Allah
Bahkan melalui mitigasi tersebut, pihaknya bersama lintas sektoral melakukan gotong-royong secara rutin untuk penanganan serta pencegahan banjir.
"Kemarin kita sudah melakukan gotong-royong di wilayah Talang Rimbo Baru. Dan rencananya besok (hari ini, red) kita bersama lintas sektoral akan melakukan gotong-royong di wilayah Simpang Lebong," ujarnya.
Seterunya pun begitu kata Kalak, pihaknya akan melakukan kegiatan gotong-royong hingga program 100 hari kerja bupati berjalan sukses, atau bahkan hingga tidak ada banjir lagi di Rejang Lebong.
Karena menurut dia, permasalahan banjir di Rejang Lebong ini sudah cukup lama dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong.
"Akan kita rutinkan kegiatan gotong royong ini hingga tingkat rawan banjir di Rejang Lebong berkurang bahkan tidak ada lagi," ungkap Kalak.
Selain itu di juga kembali mengingatkan, agar masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong dapat selalu waspada terhadap banjir, maupun bencana lainnya seperti longsor dan pohon tumbang yang berpotensi terjadi di wilayah Rejang Lebong. Apalagi kata dia, saat ini hampir setiap hari selalu hujan disertai angin.
"Tetap waspada cegah terjadinya bencana di Rejang Lebong ini. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara liar, dan juga aktifitas lainnya yang berdampak bencana," tutup Kalak.