BACAKORANCURUP.COM - Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap I tahun 2025 untuk tingkat SD dan SMP nampaknya sudah mulai cair secara bertahap.
Diketahui, pencairan dana BOD tersebut telah dimulai sejak sepekan lalu. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong Drs Noprianto MM.
"Untuk dana BOS seminggu yang lalu sudah mulai cair. Namun sepertinya, memang belum setiap sekolah mencairkan dana BOS tersebut. Yang jelas saat ini, mereka sudah mulai mengajukan pencairan," ujar Noprianto.
Selain itu sama seperti tahun sebelumnya kata Noprianto, dana BOS yang diberikan untuk sekolah di Rejang Lebong totalnya Rp 42 Miliar.
BACA JUGA:Paripurna Nota Pengantar LKPJ Pekan Depan
Hal itu dikarenakan, secara spesifik jumlah siswa di Rejang Lebong tidak banyak berubah, atau relatif tetap.
"Secara spesifik memang tidak banyak berubah, jumlah siswa kita relatif tetap antara yang tamat dengan yang baru masuk sekolah. Jadi anggaran BOS yang diberikan totalnya masih di kisaran Rp42 miliar," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, perkembangan jumlah siswa sekolah di Rejang Lebong sendiri, secara spesifik setiap tahun didapat dari pertumbuhan penduduk di Kabupaten Rejang Lebong yang masih di angka 1 persen.
Sehingga jika perhitungan anggaran pendidikan berdasarkan jumlah siswa, maka besarannya tidak jauh berubah.
"Pada tahun ajaran 2023/2024, jumlah pelajar penerima dana BOS di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 39.615 siswa, terdiri atas 27.549 siswa SD dan 12.066 siswa SMP," sebutnya.
Sementara itu sehubungan dengan sekolah yang sudah mencairkan dana BOS dia mengingatkan dan mengimbau, agar penggunaan dana BOS yang diberikan dapat digunakan dengan bijak.
Karena sejak awal pembelajaran sekolah-sekolah yang ada di Rejang Lebong sudah mulai menggunakan anggaran BOS tersebut.
"Penggunaan dana BOS harus digunakan sesuai dengan juklat dan juknis yang ditetapkan sejak awal. Penggunaan dana BOS juga harus digunakan sesuai dengan kebutuhan yang telah disusun masing-masing sekolah. Jangan sampai nanti ada temuan TGR di kemudian hari karena tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan," tutupnya.