3. Perhatikan kilometer dan riwayat servis
Odometer atau angka kilometer bisa memberikan gambaran seberapa jauh kendaraan telah digunakan. Umumnya, semakin rendah kilometernya, semakin sedikit tingkat pemakaiannya. Namun, jangan hanya terpaku pada angka. Cek juga buku servis atau riwayat perawatan untuk mengetahui apakah kendaraan rutin dirawat di bengkel resmi atau tidak.
4. Inspeksi fisik body dan rangka motor
Amati keseluruhan kondisi body motor. Bekas goresan, cat yang belang, atau penyok bisa menunjukkan motor pernah mengalami kecelakaan. Lihat juga kondisi rangka, apakah ada bagian yang berkarat atau terlihat bekas las. Struktur rangka yang pernah diperbaiki dapat mengurangi kekuatan dan keamanan motor.
5. Lakukan test ride sebelum membeli
Sebelum membuat keputusan akhir, lakukan test ride untuk menilai kenyamanan berkendara. Rasakan bagaimana respon mesin saat digas, periksa fungsi rem, dan pastikan suspensi masih empuk. Jika terasa ada getaran, suara aneh, atau motor terasa tidak stabil, sebaiknya pertimbangkan kembali.
6. Pastikan semua sistem elektrik berfungsi
Motor matic sangat bergantung pada sistem kelistrikan. Karena itu, pastikan semua komponen elektrik seperti lampu depan, sein, lampu rem, klakson, serta panel indikator di speedometer berjalan normal. Kerusakan sistem elektrik seringkali memerlukan biaya perbaikan yang tidak murah.
7. Pilih penjual yang terpercaya dan transparan
Sebaiknya membeli motor matic bekas dari pemilik langsung atau dealer resmi yang memberikan informasi jelas dan jujur mengenai kondisi motor. Penjual terpercaya umumnya tidak akan menutupi kerusakan dan bahkan bisa memberikan garansi. Hindari transaksi dengan pihak yang sulit diajak komunikasi atau menolak menunjukkan surat-surat asli.
Memiliki motor matic bekas yang masih berkualitas bukan hal yang mustahil asalkan Anda teliti dan tidak tergesa-gesa saat membeli.