Curupekspress.bacakoran.co - Selama Ramadan produksi sampah masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong meningkat 80 persen dari biasanya.
Dimana dalam sehari, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong mengumpulkan sampah hingga mencapai 150 ton.
"Bulan Ramadan telah berjalan selama 10 hari, produksi sampah setiap harinya mencapai 100 sampai 150 ton. Dan ini meningkat nyaris dua kali lipat dari bulan-bulan sebelum Ramadan," ungkap Kepala DLH Rejang Lebong, Dhendi Novianto SKM kepada wartawan.
Lanjut dia, sampah-sampah tersebut menjadi meningkat karena produksi di masyarakat juga meningkat. Seperti di pasar-pasar dan di tambah lagi adanya pasar takjil yang tersebar di beberapa titik membuat volume sampah lebih banyak.
BACA JUGA:Masyarakat Harus Awasi Penyaluran Bansos, Ini Tujuannya!
BACA JUGA:RUP SKPD Baru 54,7 Persen, Sekda Minta RUP Segera Diumumkan
"Yang kalau biasanya itu sehari dikisaran 80 ton, kini bisa tembus sampai 150 ton," ujarnya.
Adapun jenis sampah yang dihasilkan, sebut dia, mulai dari sampah non organik seperti plastik dan organik seperti buah-buahan dan sayuran.
Masih dikatakannya, untuj bisa menangani hal tersebut pihaknya telah menugaskan para petugas DLH dengan sistem piket di titik-titik yang banyak menghasilkan sampah.
"Petugas dan armadanya kita siagakan, jadi sehari itu mereka sampai tiga kalu angkut, pagi siang dan malam," ucap Dhendi.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat agar dapat bijak dalam memproduksi sampah. Selain itu, kata dia, masyarakat juga diharapkan memiliki kesadaran tinggi dalam pengelolaannya.
"Karena dari amatan kami selama ini kesadaran masyarakat soal sampah ini masih kurang. Sementara itu kami terus mensosialisasikan terkait kesadaran sampah ini baik melalui media massa, media sosial, ataupun melalui pecinta lingkungan," jelasnya.
Apabila masyarakat bisa lebih bijak dalam hal itu, tambah dia, tentu produksi sampah ini tidak akan begitu membludak dan sedikitnya bisa meringkankan beban kerja petugas DLH.