Curupekspress.bacakoran.co - Menjelang lebaran 2024 sebagian masyarakat mulai mencari mobil bekas untuk dipakai mudik. Hal itu dilakukan karena mobil bekas memiliki harga terjangkau.
Namun, pada lebaran 2024 ini permintaan tertinggi kendaraan tersebut masih didominasi jenis Multi Purpose Vehicle (MPV).
Pasalnya, mobil itu diyakini memiliki daya angkut yang cukup banyak Hal itu diungkapkan langsung oleh Pemilik showroom bekas Handy Autos Yudha Panggih saat di Jakarta.
Dia mengatakan ketersediaan mobil tiga baris itu hanya tersisa sembilan unit dari 20 unit.“Mobil-mobil tiga baris seperti MPV itu banyak diburu oleh para konsumen menjelang kegiatan mudik atau menjelang Hari Raya IdulFitri, ya,” ungkap Yudha.
Tren perburuan kendaraan jenis MPV, kata dia, menggeser posisi sedan banyak menjadi buruan konsumen mobil bekas sejak awal tahun hingga Februari.
BACA JUGA:inDrive Tingkatkan Keamanan Layanan Ride-Hailing
Mereka memberanikan diri untuk memperbanyak kendaraan jenis MPV menjelang mudik, kegiatan rutinitas masyarakat Indonesia setiap menjelang Hari Raya IdulFitri.“Tren dari Desember sampai sekarang itu, masih banyak yang ambil sedan. Namun, ketika memang mau lebaran kami stok MPV karena memang banyak diincar oleh konsumen,” jelasnya.
Menurut dia, kendaraan yang tangguh untuk dijadikan teman dalam berkendara meski menemui medan yang tidak terlalu nyaman menjadi alasan utama bagi konsumen saat ini.Muatan yang banyak juga tidak kalah pentingnya ketika melakukan mudik dengan kendaraan pribadi.
“MPV itu, kan, mereka muat barang untuk mudik, ya. Anggota keluarga juga bisa lebih banyak yang ikut dalam satu kendaraan,” ucap dia.
Meski begitu, menurut dia, minat daya beli untuk mobil bekas tahun ini terbilang sedikit mengendur terlebih untuk kendaraan-kendaraan segmen atas.Berbagai kondisi yang terjadi di Indonesia, seperti adanya Pemilihan Umum (pemilu) menjadi faktor pemicu bagi masyarakat cenderung menahan untuk membeli kendaraan bekas.
“Kondisi saat ini kalau untuk dari puasa sampai sekarang menjelang Lebaran itu cenderung ada penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,” ucap Yudha.
Salah satu bukti penurunan adalah tidak banyak konsumen yang mendatangi showroom mobil bekas yang berada di kawasan bursa otomotif mobil bekas di Blok M Square, Jakarta Selatan.Handy Autos, yang menjajakan jualan kendaraan mereka di platform digital, mencatat sebelum Ramadan, mereka bisa menjual hingga 30 unit mobil bekas dalam sebulan.
“Rata-rata itu kita biasanya hampir 30 unit setiap bulannya, memang sampai saat ini baru sekitar di bawah 15 unit saja yang keluar,” tutur Yudha,Meski tidak memiliki kenaikan harga menjelang IdulFitri, faktor kecemasan untuk mengantisipasi hari-hari selanjutnya menjadi faktor terbesar untuk menahan pembelian kendaraan.
Dia menduga daya masyarakat berkurang dan banyak yang menahan mereka untuk berjaga memiliki kebutuhan pada waktu mendatang.
Penjualan mobil bekas melalui berbagai platform digital dinilai memberikan ruang positif untuk bisa meningkatkan penjualan kendaraan bekas.