Curupekspress.bacakoran.co - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (4/4) bersama Tim Kesehatan Hewan dan Puskeswan turun ke Los Daging Pasar Atas Curup.
Ini dalam rangka melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap daging yang dijual jelang pelaksanaan Idul Fitri 1445 H.
Kepala Disperkan Kabupaten Rejang Lebong, Ir Amrul Eby mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pertama tentu pemotong daging ini adalah pelaku lama.
BACA JUGA:Selamat! Ini Daftar 10 Pemenang Undian THR Bupati RL
BACA JUGA:Ini Daftar 55 Pemenang Duit THR CE, Persembahan BB Curup, Bupati dan Wabup Kepahiang
Sehingga mereka sudah memahami dan menerapkannya dengan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Kemudian secara kualitas, daging yang dijual ini sudah sesuai dengan yang sudah kami anjuran.
Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan juga, kami tidak menemukan hal-hal aneh ehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli daging di Los Pasar Atas Curup," ujarnya seusai melakukan pengecekan kesehatan hewan.
Lanjut Eby, untuk stok daging dari hasil pemantauan yang juga dilakukan, para pelaku secara khusus sudah diantisipasi menjelang lebaran tahun ini. Apalagi Lebaran tahun ini juga, bersamaan dengan harga komoditi utama berupa kopi sedang meningkat.
"Dengan meningkatnya harga kopi ini, juga mempengaruhi daya beli di masyarakat. Oleh karena itu, para penjual daging ini juga telah mengantisipasi stok daging menghadapi lebaran," sampainya.
Sedangkan untuk harga hingga saat ini sebut Eby masih terpantau stabil di angka Rp 130 Ribu perkilogram. Namun harganya diprediksi semakin mendekati lebaran, bisa semakin tinggi.
"Kita prediksi kenaikan ini bisa Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu dari harga sekarang. Artinya kemungkinan, harganya Rp 140 ribu sampai Rp 150 ribu perkilogramnya," katanya.
Sementara itu Kabid Peternakan, drh Wenny Haryanti mengatakan bahwa untuk pemeriksaan hewan, pihaknya melakukan pemeriksaan dari organ dalam seperti hati.
Dimana dari pemeriksaan itu, ditemukan 1 organ hati ditemukan adanya cacing hati.
"Kita sudah kasih masukan dan saran kepada penjual. Kalau memang istilahnya sudah penuh, tidak usah di konsumsi lagi atau dijual. Tapi kalau cuma ada di spot-spot tertentu, itu bisa dibuang di spot yang ada cacingnya.