Renault dan Volvo Mengembangkan Van Listrik

Minggu 14 Apr 2024 - 07:00 WIB
Reporter : Nike
Editor : Radian

Curupekspress.bacakoran.co - Renault berkolaborasi dengan Volvo membangun perusahaan rintisan, Flexis, untuk mengembangkan kendaraan niaga ringan jenis van bertenaga listrik.

Setelah melakukan pengumuman, kedua perusahaan itu mengungkapkan beberapa tiser melalui gambar siluet dari tiga van listrik pertama mereka pada 2026.

Renault dan Volvo memiliki saham 45 persen di Flexis, dengan menginvestasikan 300 juta euro atau sekitar Rp 5,1 triliun selama tiga tahun ke depan.

Flexis juga telah bekerja sama dengan perusahaan logistik pada interior van mereka, dan perusahaan Perancis CMA CGM juga mengambil 10 persen saham dalam bisnis tersebut.

Mereka berencana untuk menginvestasikan Rp 2 triliun pada 2026.Ketiga van tersebut akan didasarkan pada platform 'skateboard' dengan baterai besar di bawah lantai kendaraan.

Diproduksi di pabrik Renault Sandouville di Perancis, di mana sebanyak 550 orang dipekerjakan selama empat tahun ke depan.

Platform yang menawarkan modularitas tinggi untuk tipe bodi berbeda itu, akan menampilkan teknologi baru untuk memantau aktivitas dan kinerja pengiriman pengguna. Konstruksi itu dapat mengurangi hingga 30 persen biaya penggunaan untuk perusahaan logistik.

Pasar Eropa untuk van listrik diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 40 persen setiap tahunnya hingga tahun 2030.CEO Renault Group Luca de Meo mengatakan interior van Flexis telah dirancang agar ramah pengguna, dan menghemat waktu bagi operatornya.

Salah satu van yang diproduksi akan dirancang untuk mengoptimalkan ruang, dan penggunaan yang efisien.

Van listrik itu akan memiliki dimensi yang mirip dengan Renault Kangoo yang sudah ada, tetapi dengan garis atap yang jauh lebih tinggi.Konstruksi itu untuk memberikan total kapasitas kargo yang menyamai Renault Trafic dari segmen di atas.

“Kami mencoba memanfaatkan setiap detik interaksi antara pengemudi dan van, karena setiap 30 detik yang Anda hemat dalam pengiriman, kami memperkirakan bernilai ekstra profitabilitas 1 persen bagi operator logistik,” kata Luca de Meo.

Kategori :

Terkait