Covid-19 Masih Ada dan Berkembang Jadi Varian Baru, Kasus Naik 2 Kali Lipat di Singapura

Senin 20 May 2024 - 01:16 WIB
Reporter : gale
Editor : radian

Virus ini juga merupakan strain yang dominan di Amerika Serikat dan telah terdeteksi di negara-negara seperti Tiongkok, Thailand, India, Australia, dan Inggris. 

“Saat ini tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes pada Sabtu. 

Mendesak masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan akan mengirimkan SMS kepada orang-orang yang belum menerima vaksin Covid-19 dalam 12 bulan terakhir, untuk mengingatkan mereka agar membuat janji. 

Hingga saat ini, sekitar 80 persen penduduk setempat telah menyelesaikan dosis awal atau tambahan tetapi belum menerima suntikan dalam setahun terakhir. 

“Hal ini menunjukkan bahwa kekebalan masyarakat kemungkinan besar telah berkurang,” kata Depkes. 

“Meskipun kita hidup dengan COVID-19 sebagai penyakit endemik, kita tidak boleh lengah,” tegas pernyataan itu. 

Vaksin Covid-19 yang diperbarui ini gratis untuk semua penduduk yang memenuhi syarat. 

Mulai tanggal 21 Mei hingga 29 Juni, lima Pusat Pengujian dan Vaksinasi Bersama akan memperpanjang jam operasionalnya pada hari Sabtu dan malam hari libur nasional – mulai pukul 09.00 hingga 19.00, bukan jam tutup biasanya pada pukul 13.00. 

Mereka yang mendaftar dalam inisiatif Healthier SG juga bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sekitar 250 klinik Healthier SG yang berpartisipasi di seluruh pulau. 

Lebih banyak klinik akan ditambahkan ke dalam daftar secara bertahap. 

Untuk lebih menjangkau warga, terutama warga lanjut usia, tim vaksinasi keliling akan dikerahkan ke lokasi-lokasi pusat terpilih dalam beberapa minggu mendatang. Kementerian menekankan bahwa vaksin Covid-19 secara konsisten terbukti aman dan efektif. 

“Selama bulan puncak gelombang JN.1 sebelumnya pada bulan Desember 2023, tingkat kejadian rawat inap dan rawat inap Covid-19 di kalangan lansia berusia 60 tahun ke atas adalah 25 persen lebih tinggi pada mereka yang tidak terus mengikuti vaksinasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. mereka yang memilikinya,” tegas Kemenkes.

Kategori :