BACAKORANCURUP.COM - Lantaran diketahui sepi peminat ataupun kurang diminati oleh masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) 6 Pertiwi melaksanakan PPDB lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Padahal sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, PPDB baru akan dimulai pada 19 Juni mendatang.
Namun untuk sejumlah sekolah swasta di RL seperti SMKS 6 Pertiwi, sudah mulai PPDB sejak seminggu lalu.
Ketua Panitia PPDB SMKS 6 RL Binta Ridwan menyampaikan, pihaknya memiliki alasan kenapa melaksanakan PPDB lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Selain karena ingin menarik minat dari masyarakat yang ada, PPDB yang dilakukan lebih awal ini sebagai upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk memenuhi jumlah kuota siswa yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Pelajar Sibuk SAS, Perpustakaan Sepi!
BACA JUGA:Ini Target AKREL Tahun 2024
"Secara aturan memang saat ini PPDB belum dimulai atau dibuka. Namun kami selaku pihak sekolah swasta, hanya melakukan upaya untuk melakukan promo lebih awal untuk masyarakat. Toh meskipun kami sudah melakukan PPDB sejak seminggu lalu, saat ini belum ada satupun siswa yang mendaftar.
Dan perlu diketahui juga, pada PPDB yang kami lakukan ini baru sebatas perkenalan dan pembagian formulir saja," ungkapnya.
Diterangkan Binta Ridwan atau yang akrab disapa Bowok ini, sama seperti sebelumya, meskipun pelaksanaan PPDB yang dilakukan sekolah swasta lebih awal. Biasanya sekolah swasta hanya mendapatkan siswa sisa dari sekolah negeri yang lebih banyak diminati oleh masyarakat.
"Jadi tak terlalu berpengaruh banyak meskipun kami PPDB lebih awal. Akan tetapi meski demikian, setidaknya kami sudah berupaya untuk melakukan perekrutan siswa secara maksimal. Terkait hasil nantinya tetap akan kami perjuangkan sebaik mungkin.
Karena meskipun sekolah kami sekolah swasta, fasilitas dan SDM yang dimiliki sekolah kami tidak kalah dengan yang ada di negeri. Bahkan beberapa fasilitas yang kami miliki bisa dikatakan lebih baik dari sekolah negeri," terangnya.
Akan tetapi meski demikian, dirinya mengatakan ada satu hal yang sangat mengganjal untuk teman-teman yang ada di sekolah swasta.
Yakni keserakahan sekolah negeri untuk merekrut siswa diluar dari jumlah rombel dan kapasitas kemampuan SDM yang dimiliki sekolah yang bersangkutan.