BACAKORANCURUP.COM - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bukit Kaba (TBK) Kabupaten Rejang Lebong, mengklaim bahwa kondisi air bersih yang ada di bak penampungan air saat ini normal.
Direktur Perumda TBK Rejang Lebong, Hendra Novianza SH MM melalui Kasubag Produksi, Fauzi, hal ini dibuktikan berdasarkan pengecekan terhadap alat ukur ketinggian air yang berada warna kuning dengan menunjuk ketinggian 110 cm dari dasar bak penampungan.
"Kami pastikan kondisi air di bak penampungan air yang ada di Kantor Perumda TBK saat ini normal dan aman. Karena ketinggian air ada diangka 110 cm atau berwarna kuning di alat ukur yang itu menandakan normal," katanya.
Menurut dia, apabila kondisi di bak penampungan air atau mercusuar normal, maka distribusi air bersih ke pelanggan juga kemungkinan besar aman dan normal.
BACA JUGA:PKM Curup Timur Perdana Berkurban
BACA JUGA:PPDB Hari Pertama SMAN 1 Rejang Lebong Membludak
Lebih jauh dirinya menerangkan, apabila ketinggian air berada di bawah 100 cm, itu mengartikan bahwa debit air yang masuk ke penampungan dari sumber air kondisinya kecil.
"Kalau ketinggian air ini dibawah 100 cm atau berada di warna merah, itu artinya debit air sedang kecil. Semisal ada di ketinggian 70 atau 80 cm, maka dampak yang muncul bisa jadi distribusi air yang masuk ke pelanggan kecil," terang dia.
Sebaliknya, sambung dia, jika ketinggian air yang dilihat dari alat ukur itu mencapai 3 meter atau lebih itu artinya terdapat masalah di pipa, seperti palep lepas dan menutup jalannya distribusi air sehingga air kembali naik ke atas bak penampungan.
"Kebalikannya kalau kondisi air di alat ukur itu tinggi sampai 3, 4 atau 5 meter berarti, ada masalah di pipa biasanya," ujar dia.
Adapun dampak yang terjadi akibat hal itu, tambah dia, distribusi air yang masuk ke pelanggan juga menjadi kurang maksimal.
Oleh sebab itu ketika hal itu terjadi, petugas Perumda langsung turun untuk melakukan pemeriksaan untuk mencari sumber masalah dan memperbaikinya.
"Misal ada masalah seperti itu petugas kita langsung turun memperbaiki dimana titik masalahnya agar distribusi air ke pelanggan tetap lancar," tandasnya