BACAKORANCURUP.COM - Sebagai salah satu sekolah penggerak angkatan I tingkat SMP di Kabupaten Rejang Lebong.
SMPN 7 Rejang Lebong ditunjuk sebagai pilot project atau sekolah percontohan, bagi sekolah pengimbasan yang saat ini dinilai masih tertinggal di sejumlah wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Kepala SMPN 7 Rejang Lebong Waminudin MPd menerangkan, penunjukan sebagai pilot project tersebut dilakukan langsung oleh Kemendikbud Ristek.
Bahkan ada 3 SMP juga yang gurunya diminta untuk mendapatkan materi soal sekolah penggerak dari SMPN 7 Rejang Lebong, yang juga dipilih langsung oleh pihak Kemendikbud Ristek.
BACA JUGA:IAIN Curup Perbaiki Jalan Utama Kampus, Anggaran Rp 2,1 Miliar dari PNBP
BACA JUGA:Yayasan Eartqualizer Asal Seluma Belajar di Bermani Coffee
Diantaranya SMPN 37 Rejang Lebong, SMPN 34 Rejang Lebong, dan juga SMPN 40 Rejang Lebong.
Dimana diketahui, saat ini nilai rapor SMP yang disebutkan itu masih terbilang rendah, dan belum menjadi sekolah penggerak.
"Untuk sekolah pengimbasan yang kita bina, itu ada 3 SMP. Sekolah tersebut berdasarkan penunjukkan dari pihak Kemendikbud Ristek," kata Waminudin.
Dijelaskannya, untuk SMP yang sudah menjadi sekolah penggerak pada angkatan I di Rejang Lebong, itu ada 4 SMP.
Karena itu 4 SMP ini menjadi pilot project untuk membina atau memberikan materi, kepada sekolah lainnya yang masuk kategori pengimbasan.
Bahkan jelasnya, sekolah penggerak yang menjadi pilot project ini hanya sekolah penggerak angkatan I yang sudah menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka selama 3 tahun.
"Kalau untuk sekolah penggerak angkatan II mungkin tahun depan menjadi pilot project. Namun tahun ini, hanya sekolah penggerak angkatan I yang ditunjuk sebagai pilot project," ungkapnya.
Adapun pemberian materi atau pembinaan yang diberikan kata Waminudin, berupa kegiatan In House Training (IHT) yang akan dilaksanakan 2 kali sampai bulan Desember nanti sesuai jadwalnya.
Dan juga memberikan pendampingan kepada pihak sekolah pengimbasan, dalam menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka.