Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat

Jumat 11 Oct 2024 - 21:17 WIB
Reporter : Gale
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Fenomena pelemahan daya beli di kalangan masyarakat kelas menengah kini semakin terlihat dengan jelas.

Bahkan menurut pernyataan Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Pasifik-Timur,  Aaditya Mattoo, negara Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak mengalami perlambatan yang signifikan. 

Kendati begitu, Mattoo juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang lebih lambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19 menyerang pada tahun 2020-2022 lalu. 

"Pertumbuhan yang melambat ini memiliki beberapa implikasi. Selain dari dampaknya kepada kesejahteraan rakyat, juga mengenai seberapa cepat wilayah ini bisa mencapai pendapatan yang lebih tinggi," ujar Mattoo dalam keterangan resminya pada Kamis 10 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Paling Pedas, Oleh: Dahlan Iskan

BACA JUGA:Dua Laporan Pelanggaran Menjelang Pilkada Masuk ke Bawaslu

Melanjutkan, Mattoo menambahkan fenomena lemahnya tingkat konsumsi masyarakat saat ini juga tengah dialami oleh negara tetangga lainnya, seperti Myanmar, Thailand, Mongolia.  

Selain itu, Mattoo juga menyebutkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang lambat juga dipengaruhi oleh beberapa persoalan dalam sektor properti dan ekspor. 

Dalam hal ini, ia menyebutkan bahwa beberapa negara sudah menerapkan kebijakan perlindungan dalam menjalankan perdagangan internasional. 

 "Terkadang yang tertanam dalam langkah-langkah tersebut dapat mempengaruhi prospek kawasan manufaktur dunia," jelas Mattoo. 

Sementera itu menurut pernyataan Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, pelemahan daya beli ini juga menjadi faktor utama dibalik deflasi yang melanda Indonesia sejak lima bulan yang lalu. 

"Deflasi 4 bulan berturut turut perlu diwaspadai karena dimungkinkan terjadinya pelemahan daya beli. Hal ini sejalan dengan banyaknya masyarakat kelas menengah yang turun kelas.Iini artinya, kata  Ahmad Heri, tingkat expenditure mereka mereka berkurang. Ini menunjukkan daya beli melemah" ujar Heri dalam keterangan tertulis resminya pada Kamis 10 Oktober 2024

Kategori :