BACAKORANCURUP.COM - UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung perekonomian daerah, termasuk di Bengkulu.
Salah satu produk lokal yang sempat berjaya adalah manisan terong, camilan khas Bengkulu yang memiliki rasa manis dan unik.
Manisan terong ini dulu menjadi favorit masyarakat Bengkulu dan sekitarnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, UMKM yang memproduksi manisan terong mulai mengalami penurunan permintaan.
Produk ini kini semakin jarang ditemukan di pasar, bahkan hampir terlupakan oleh generasi muda.
BACA JUGA:Kelalaian Biker yang Dapat Mengakibatkan Kecelakaan Fatal
BACA JUGA:Tiga Kesalahan Saat Merawat Mobil yang Jarang Disadari
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM manisan terong tidak hanya soal perubahan selera masyarakat, tetapi juga tantangan pemasaran yang semakin kompetitif.
Banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren baru dalam industri makanan.
Selain itu, kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dalam mempromosikan produk lokal ini juga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan popularitas manisan terong.
Meski demikian, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap manisan terong khas Bengkulu. Salah satu langkah penting adalah memperkuat strategi pemasaran digital.
Dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Kolaborasi dengan influencer atau food blogger juga bisa menjadi cara efektif untuk memperkenalkan kembali manisan terong kepada generasi muda.
Pemerintah daerah juga perlu lebih aktif dalam mendukung UMKM lokal.
Program-program pelatihan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi dan mengembangkan produk perlu digalakkan.