DBD Terus Meningkat, Pencegahan DBD dengan 3M

Selasa 22 Oct 2024 - 09:30 WIB
Reporter : Ari
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong terus terjadi setiap bulannya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong mengungkap bahwa, terdata sampai dengan akhir Juli 2024 total kasus DBD ada sebanyak 306 kasus.

Berkaitan dengan hal itu, Dinkes Rejang Lebong meminta serta mengimbau seluruh warga agar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aides aegypti.

"Dengan adanya peningkatan kasus DBD itu, kami mengimbau masyarakat lebih waspada," kata Kepala Dinkes, Dhendi Novianto Saputra SKM melalui Kasi P2PM, Titin Julita SKM.

BACA JUGA:Waspada!! 23 Batita di Rejang Lebong Diserang DBD

BACA JUGA:Tunggakan Air Capai Rp 10 Miliar, Perumdam TBK Pastikan Tak Ada Pemutihan

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terserang DBD, ia menyebutkan, yakni rutin menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari.

3M yang dimaksud meliputi pertama, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser. Kedua, menutup rapat tempat penampungan air (TPA).

Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau ditutup bisa berikan larvasida. Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, dan lainnya.

"Ketika 3M itu rutin dilakukan, maka sangat kecil kemungkinan rumah tangga tersebut terserang DBD," beber dia.

Sambung dia, selain 3M masyarakat bisa melakukan upaya lain, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

"Jadi ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti tersebut," tuturnya.

Sekedar mengulas berita sebelumnya, 306 kasus itu diperoleh berdasarkan laporan yang dilakukan oleh 21 puskesmas yang tersebar di 15 wilayah Kecamatan setiap awal bulannya.

Dipaparkannya, di triwulan pertama tahun 2024 kasus yang sebanyak 169 kasus, lalu pada triwulan kedua (April 43 kasus, Mei 25 kasus, Juni 37 kasus) total sebanyak 107 kasus. Kemudian ditambah dengan kasus yang terdata di bulan Juli kemarin ada 32 kasus.

"Jadi setiap awal bulan per tanggal 10 seluruh puskesmas melaporkan data kasus penyakit yang melakukan pengobatan di puskesmas tersebut," ungkapnya.

Kategori :