"Harapanku sederhana, Pak Abdul Mu'ti menelaah lagi penerapan Kurikulum Merdeka di Dikdasmen. Aku ngajar anak SMP kayak SD," katanya.
Ia mengatakan, sistem yang ada saat ini, tentu ada baiknya. Tapi, tidak bisa dipungkiri, anak-anak banyak yang kurang termotivasi belajar terutama karena tidak adanya sistem tinggal kelas.
"Jane apik sih, anak-anak gak cuma ngejar angka, tapi nyatane mereka gak ngejar apa-apa, los dol soale ngerti tetap bakal munggah kelas (Sebenarnya bagus si, anak-anak gak hanya mengejar angka, tapi kenyataannya mereka justru gak mengejar apa-apa, lanjut begitu terus tanpa banyak berpikir karena mereka tahu akan tetap naik kelas)," tutupnya.
3. Praptidatama Nuradilla, Guru Kelas XI SMALB di SLB Aisyiyah Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat
Apa harapan untuk kementerian pendidikan baru?
"Saya berharap untuk Kementerian Pendidikan yang baru, semoga selalu dapat merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berpusat pada murid, khususnya pada bidang Diksus, di bawah Mendikdasmen, karena anak-anak berkebutuhan khusus perlu perhatian lebih, dalam hal pembelajaran yang jauh berbeda dengan anak-anak di sekolah umum, lebih khususnya pada media yang berdasar pada teknologi modern," jelasnya.
Adapun berkenaan dengan kurikulum yang akan disusun ke depan, menurutnya yang terpenting pembelajarannya berpusat pada siswa dan tidak membuat sistem yang rumit untuk para guru.
"Melanjutkan Kurikulum Merdeka ataupun tidak, semoga ya apa pun itu namanya, dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tanpa sistem yang "ribet", terlebih untuk guru-guru yang telah berusia lanjut," tutupnya.