Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Genjot Program Penyuluhan Pertanian, Ini Sasarannya

Penyerahan penghargaan kepada BPP terbaik 2025.-Razik/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Mewujudkan kemandirian pangan daerah, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong saat ini tengah mempersiapkan program penyuluhan pertanian 2026 yang mengusung konsep agrowisata terpadu sebagai strategi baru menuju swasembada pangan.

Kegiatan penyusunan program tersebut digelar di Aula Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong pada Rabu (29/10). Acara dihadiri oleh perwakilan DPRD, jajaran Polres dan Kodim 0409, OPD terkait, serta kelompok tani dan para penyuluh dari berbagai kecamatan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Suradi, S.P., M.Si., menuturkan bahwa penyuluhan pertanian bukan sekadar agenda rutin, melainkan peta jalan pembangunan sektor pertanian daerah. “Kita ingin Rejang Lebong bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tapi juga menjadi sentra pertanian modern berbasis wisata edukatif,” ujarnya.

BACA JUGA:Dua Spesialis Pembobol Rumah dan Toko di Curup Ditangkap Polisi, Ini Kronologisnya

BACA JUGA:Soal Wacana Penggabungan Sekolah, Dikbud Pastikan Tak Rugikan Akses Pendidikan Warga

Menurut Suradi, program 2026 akan difokuskan pada penguatan kelembagaan petani, digitalisasi penyuluhan, serta pengembangan potensi unggulan seperti hortikultura, perkebunan kopi, dan perikanan air tawar. Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, khususnya dengan Dinas Pariwisata, untuk mendorong agrowisata menjadi pilar ekonomi baru di daerah.

“Konsep agrowisata tidak hanya meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, tapi juga membuka peluang kerja baru di sektor wisata dan UMKM,” tambahnya.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja di lapangan, Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong memberikan penghargaan kepada tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terbaik tahun 2025. BPP Air Pikat berhasil menempati peringkat pertama, disusul BPP Mojorejo di posisi kedua, dan BPP Air Dukuh di posisi ketiga. Penilaian dilakukan berdasarkan capaian produksi, inovasi, serta partisipasi aktif dalam mendukung program penyuluhan.

Saat ini, Rejang Lebong memiliki 10 BPP aktif yang berperan sebagai ujung tombak pendampingan petani. Keberadaan mereka dinilai sangat vital dalam meningkatkan produktivitas dan kemandirian petani, terutama dalam menghadapi tantangan iklim dan fluktuasi harga komoditas.

Program penyuluhan berbasis agrowisata ini juga sejalan dengan visi pembangunan daerah yaitu “Mewujudkan Rejang Lebong yang maju, mandiri, berakhlak, dan berkelanjutan berbasis agrowisata serta potensi unggulan lokal.”

Suradi optimistis, jika semua pihak bersinergi dan inovasi terus digencarkan, maka pada tahun 2026 Rejang Lebong dapat benar-benar mencapai swasembada pangan sekaligus memperkuat posisinya sebagai kawasan pertanian wisata unggulan di Provinsi Bengkulu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan