Pengamat: Peredaran Rokok Ilegal Semakin Marak

IST Ilustrasi Rokok Ilegal.--

BACAKORANCURUP.COM - Peredaran rokok ilegal di pasaran kink menjadi semakin marak.

Terkini, Wakil Ketua Komisi XI DPR Hanif Dhakiri juga menyatakan bahwa persoalan mengenai peredaran rokok ilegal sudah menjadi perhatian DPR.

Dalam keterangannya, Hanif juga menyebutkan bahwa peredaran rokok ilegal ini juga berpotensi untuk mengancam penerimaan negara, serta kesehatan masyarakat. 

“DPR mendorong adanya pengawasan yang lebih ketat, serta penindakan yang tegas terhadap pelaku,” ujar Hanif dalam keterangan resminya pada Rabu 11 Desember 2024.

Sementara itu menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, salah satu faktor penyebab mengapa rokok ilegal semakin marak beredar adalah karena harga rokok legal yang tinggi membuat produk ini sulit diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah, yang pada akhirnya beralih ke rokok ilegal sebagai alternatif

“Di sisi lain, banyaknya pilihan rokok ilegal yang tersedia di pasar memperburuk situasi, sehingga pemberantasan melalui penindakan hukum dan pemusnahan saja terbukti tidak cukup,” ujar Achmad.

Melanjutkan, Achmad juga menambahkan bahwa rokok ilegal juga tersedia dalam berbagai merek dan mudah diakses. 

Pilihan yang melimpah ini tidak ayal membuat konsumen tidak kesulitan mendapatkan produk alternatif dengan harga jauh lebih murah dibandingkan rokok legal.

“Mereka cenderung memilih produk yang lebih murah, meskipun itu ilegal dan berpotensi membahayakan kesehatan,” kata Achmad. 

Untuk memberantas rokok ilegal secara efektif, Achmad menilai Pemerintah perlu mengadopsi strategi yang lebih menyeluruh, mencakup aspek distribusi dan edukasi.

Edukasi tentang bahaya rokok ilegal dan pentingnya memilih produk legal juga harus dilakukan melalui pendekatan berbasis komunitas.

Pendekatan ini memungkinkan pesan pemerintah lebih diterima oleh masyarakat karena melibatkan tokoh lokal dan dialog langsung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan