Mantan Kader PDIP Desak Megawati Mundur
IST Effendi Simbolon.--
BACAKORANCURUP.COM - Effendi Simbolon menjadi sorotan publik khususnya dunia politik setelah memberikan pernyataannya yang cukup mengejutkan. Dia meminta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk mundur dari jabatannya.
Effendi yang dikenal sebagai mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyebut skandal hukum yang menimpa Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, telah menjadi "petaka besar" bagi partai berlambang banteng tersebut.
Effendi menilai bahwa situasi ini mencoreng kepercayaan publik terhadap PDIP dan menegaskan bahwa pembaruan di tubuh partai, termasuk pada tingkat kepemimpinan, sudah tidak bisa dihindari.
"Ini petaka yang sangat besar ya buat partai yang lama saya ikut di sana ya, belum pernah ada setinggi ini posisinya," ungkap Effendi.
Pernyataan itu menuai reaksi beragam, baik dari internal partai maupun dari pengamat politik.
Namun, siapa sebenarnya Effendi Simbolon, dan apa yang mendorongnya untuk melontarkan kritik pedas seperti itu?
Effendi menegaskan bahwa kasus hukum yang menjerat Hasto Kristiyanto, yakni dugaan suap dalam penetapan PAW anggota DPR serta obstruction of justice terkait kasus Harun Masiku, telah mencoreng nama besar PDIP. Ia berpendapat bahwa Megawati, sebagai pemimpin tertinggi partai, harus mengambil tanggung jawab penuh atas kasus ini.
BACA JUGA:KPU: Penetapan Pramono-Rano, Ridwan Kamil Tak Hadir
BACA JUGA:PDIP Rayakan HUT ke-52 Tanpa Prabowo, Infonya Tak Diundang
"Dia (Megawati) harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas masalah serius. Ini kan masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan saat ini permasalahan hukum," ujar Effendi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Rabu, 8 Januari 2025.
Effendi menilai bahwa pembaruan tidak hanya sebatas mengganti posisi Sekjen, tetapi juga menyentuh tingkat kepemimpinan tertinggi partai. Ia menambahkan pernyataannya tersebut dengan pandangannya terhadap kasus yang menimpa Sekjen PDIP itu.
"Ya, itu harus diperbarui semuanya. Mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbarui bukan hanya level sekjen ya, sudah waktunya lah pembaruan yang total," tambahnya.
Bagi Effendi, kasus Hasto menjadi momen refleksi besar bagi PDIP untuk memperbaiki diri. Ia melihat kasus ini sebagai ujian integritas partai di mata publik.
Effendi meyakini bahwa pembaruan total merupakan langkah yang harus segera diambil PDIP untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Baginya, perombakan struktur partai, termasuk pergantian ketua umum, adalah jalan yang realistis untuk menyelamatkan citra partai.