Shalat Gaib dan Berdoa, Peduli Palestina

Lukman--


Lukman--

CURUP, CE - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Zionis Israel belum usai. Seluruh dunia memberikan perhatian atas konflik tersebut, tidak terkecuali Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rejang Lebong pun mengimbau sekaligus mengajak umat Islam agar menggelar shalat gaib mendoakan korban meninggal akibat konflik tersebut.

Hal merupakan tindak lanjut dari surat edaran (SE) nomor 12 tahun 2023 tentang aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina.

"Kami mengajak seluruh masyarakat muslim di Rejang Lebong khususnya, agara sama-sama melaksanakan shalat gaib serta mendoakan para korban jiwa yang meninggal di Gaza Palestina," ajak Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Rejang Lebong, H Lukman SAg MHI di Curup.

Menurut dia, pelaksanaan shalat gaib dan doa dimaksud sebagai bentuk kepedulian dan duka terhadap korban meninggal dunia atas konflik kemanusiaan yang saat ini sedang terjadi di Palestina.

BACA JUGA:MUI RL Amini Fatwa MUI Pusat, Boleh Gunakan Produk Israel, dengan Syarat

BACA JUGA:Manfaatkan UHC

"Atas dasar kepedulian dan rasa duka kita kepada mereka baik tentara pejuang maupun warga sipil yang meninggal," ujarnya.

Imbauan yang sama juga, kata dia, dikeluarkan oleh sejumlah organisasi keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Sebagai wujud solidaritas, kepedulian, dan keprihatinan terhadap kondisi warga Palestina, tambah Lukman, umat Islam diminta membaca qunut nazilah untuk para korban. Umat beragama juga diminta melaksanakan doa bersama sesuai dengan agama masing-masing atau doa bersama lintas agama untuk seluruh korban.

"Tujuannya agar bangsa Palestina segera mendapatkan kedamaian, keadilan, dan kemerdekaannya dari penjajahan Zionis Israel," jelasnya.

Selain itu, kata dia, jajaran ASN dalam lingkup Kemenag Rejang Lebong juga telah mengumpulkan dana secara sukarela untuk diberikan kepada warga Palestina yang membutuhkan. Yang mana per Selasa (14/11) kemarin, dana tersebut telah terkumpul kurang lebih sebanyak Rp 30 juta.

"Jadi khusus untuk di lingkup Kemenag saja kami menggalang dana yang nantinya akan diberikan ke warga di Palestina yang memang butuh," beber Lukman.

Pihaknya berharap, dunia Internasional bisa melihat konflik yang terjadi antara Palestina dan Zionis Israel dengan kacamata kemanusiaan, sehingga dapat bersikap adil terhadap warga Palestina dengan memberikan hak-hak mereka sepenuhnya. (CE9)

Tag
Share