Musim Hujan, Sangat Berpengaruh Terhadap Bahan Baku Gula Merah

Suasana Petani Gula Merah, Desa Air Meles Atas-CW/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Dengan seringnya cuaca yang tidak menentu atau seringnya hujan, membuat kuantitas air nira yang sedikit, sehingga terhambatnya produksi gula merah.
Petani Gula Merah di Desa Air Meles Bawah Asmawi (65) mengatakan bahwa, dengan cuaca sekarang yang sering hujan sedikitnya air nira sebagai bahan baku gula merah.
Katanya sekarang ini hanya bisa menghasilkan 15 kilogram air nira perharinya, berbeda dgn hari cerah yang pada bulan sebelumnya yang bisa mencapai 30 kilogram perharinya.
"Disaat ini kita cukup terhambat dalam segi produksi nya," sampainya.
Dia juga mengatakan, dengan kondisi cuaca seringnya hujan, membuat air nira sedikit memiliki kualitas yang tinggi. Karena sulitnya dapat sari air nira yang sering tercampur dgn air hujan.
BACA JUGA:Jangek Rejang Lebong Dipasarkan Hingga Luar Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Mengenal Gaharu, Emas Hijau yang Bernilai Tinggi di Pasar Internasional
"Dalam 1 Dirigen disaat musim hujan ini hanya terisi setengah, biasanya sampai terisi penuh kalau lagi cuaca bagusnya," ujarnya.
Tidak lupa dia mengharapkan kedepannya, cuaca dapat mendukung demi produksi pembuatan gula merah tersebut, karena juga apalagi mendekati hari bulan puasa.
"Nantinya juga di bulan puasa permintaan barang yang cukup banyak, kita harapkan dapat memberikan hasil produksi yang banyak dan tetap menjaga kualitas dengan baik," pungkasnya.