Tentukan 1 Ramadhan 1446 H / 2025, Ini Jadwal Sidang Isbat Pemerintah

--
Sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Planetarium Jakarta juga turut serta dalam pembahasan.
Tak hanya itu, para pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta perwakilan pondok pesantren juga akan berpartisipasi dalam sidang ini.
Sidang isbat merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenag, organisasi Islam, serta berbagai lembaga terkait dalam menetapkan awal bulan Hijriah. Keputusan yang dihasilkan diharapkan menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Perhitungan Hilal dalam Sidang Isbat
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menjelaskan berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak atau konjungsi menjelang Ramadan 1446 H diprediksi terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
Pada hari pemantauan hilal, posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian berkisar antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96'. Sementara itu, sudut elongasi-jarak sudut antara matahari dan bulan-diperkirakan berada dalam rentang 4° 47,03' hingga 6° 24,14'.
Hasil dari pemantauan hilal yang dilakukan di berbagai daerah, bersama dengan data hisab mengenai posisi hilal, akan menjadi bahan pembahasan dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan dalam sidang tersebut akan menjadi dasar dalam menetapkan awal Ramadan 1446 H bagi umat Islam di Indonesia.