Senin, 10 Mar 2025
Network
Beranda
Terkini
Info Sehat
Lainnya
Sport
Ekonomi Bisnis
Nasional
Lebong
Kepahiang
Pendidikan
Curup Metropolis
Hot News
Bengkulu
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Fikri Jufri, Oleh: Dahlan Iskan
Reporter:
Gale
|
Editor:
Radian
|
Jumat , 07 Mar 2025 - 21:03
Dahlan Iskan--
fikri jufri, oleh: dahlan iskan bacakorancurup.com - sudah sekitar 10 tahun terakhir fikri jufri tidak bisa ikut rapat umum pemegang saham (rups) pt jawa pos. kesehatannya terus menurun. sudah lama ia tidak ingat lagi nama-nama siapa pun. kamis kemarin ia meninggal dunia. saya mengenalnya di majalah tempo. di tahun 1975. kantornya masih di bangunan tua, dua lantai, di jalan senin raya 83 jakarta. area itu di akhir tahun 1990-an dirombak menjadi mal dan pertokoan modern. saat itu saya sedang magang. status saya masih menjadi wartawan muda di koran amat kecil di samarinda: mimbar masyarakat. sepuluh wartawan dari berbagai daerah terpilih untuk magang di media besar di jakarta. selama magang, di malam hari kami mengikuti pendidikan teori jurnalisme di ruang kelas lp3es di jalan jambu. siang hari dimagangkan berdasar hasil undian. saya beruntung dapat undian sesuai dengan doa saya: di tempo. media idola sejak didirikannya lima tahun sebelumnya. doa cadangan saya: bisa magang di kompas. sedang doa tolak balak saya: jangan sampai dapat tempat magang di pos kota --maafkan saya pak harmoko. tempat magang akan mewarnai perjalanan jurnalistik seseorang. saya merasa sangat diwarnai oleh tempo. oleh tokoh-tokohnya. salah satunya fikri jufri. jabatannya: redaktur pelaksana, satu tingkat di bawah pemimpin redaksi. tempat magang saya di tempo berada di sosoran belakang. emperan lantai atas. di situlah para wartawan tempo bekerja. di meja-meja yang di atasnya terlihat mesin tik --lupa mereknya. saya boleh belajar mengetik berita di meja mana saja yang kosong. kemarin saya ingat-ingat siapa saja wartawan yang bekerja di situ. setiap yang saya ingat sudah meninggal dunia. mungkin tinggal syahril wahab yang masih hidup --sudah lama ia berhenti dari tempo. para redaktur tempo bekerja di satu ruang berpintu di sebelah sosoran itu. selama tiga bulan magang di tempo rasanya saya hanya sekali masuk ke ruang itu. itu pun karena dipanggil seorang redaktur. gara-garanya: tulisan saya yang tidak lengkap. saya lupa mencatat keterangan sumber berita yang saya wawancara: ia lulusan universitas apa. saya hanya menyebutkan amerika. saya akan ingat nama redaktur itu seumur hidup: zen umar purba. ia bantu saya agar saya ingat. sampai ia menyebut banyak nama universitas terkemuka di amerika. tapi saya tetap tidak ingat yang mana. saya harus kembali ke sumber berita tersebut. naik bus kota. ganti dua kali. hanya untuk bertanya nama universitas. belum ada hp saat itu. juga belum lazim menghubungi sumber berita lewat telepon. selama magang itu saya hanya kenal nama-nama para redaktur tempo lewat nama besarnya di majalah. saya tidak berani memperkenalkan diri kepada mereka. saya merasa mereka itu para dewa. lantai bawah bangunan bekas toko itu untuk bagian pemasaran, iklan, dan keuangan. saya sama sekali tidak pernah ke ruang yang di bawah itu. selesai magang, saya kembali ke samarinda. sebenarnya saya tidak boleh pulang. bur rasuanto, wakil pemimpin redaksi saat itu, mengatakan bahwa saya memenuhi syarat jadi wartawan tempo di jakarta. tapi saya terikat kontrak: harus kembali ke koran yang mengirim saya ke jakarta. saya harus menerapkan hasil pendidikan di jakarta untuk memajukan koran daerah. akhirnya saya diminta merangkap menjadi wartawan tempo di kaltim. saya pun pulang ke samarinda dengan mengantongi kartu pers tempo. rasanya gagah sekali. saya baru mengenal fikri jufri setelah kantor tempo pindah ke pasar senen. ruangannya besar sekali. tidak ada sekat yang memisahkan antara wartawan dan redaktur. siapa pun bisa melihat siapa pun. suatu ketika saya ke jakarta. mampir ke kantor tempo di proyek senen itu. saya bisa melihat roh itu yang namanya fikri jufri: tinggi, besar, kulitnya putih, rambutnya keriting. fikri sering berbicara dengan redaktur wanita toety kakilailatu dalam bahasa belanda. atau dengan george junus aditjondro dalam bahasa inggris. sambil tertawa-tawa. saya perhatikan dari jauh dengan rasa minder. minder sekali. wartawan dari kota kecil. suatu saat saya dipanggil orang hebat itu. ternyata fikri sedang memegang kertas hasil ketikan saya. ia merasa tidak mengerti dengan apa yang saya tulis. ia juga mengatakan "lead" tulisan saya (alenia pertama sebuah tulisan) sangat tidak menarik. fikri minta saya mengganti "lead" itu. lama saya mikir. tidak ketemu. fikri teriak. mana "lead" yang baru. saya paksakan bikin "lead" sekuat pikiran saya. "masih belum menarik," katanya. "bikin lagi," tambahnya. setelah empat kali ganti "lead" akhirnya fikri bilang: "ini baru menarik". ia pun lantas memasukkan "lead" baru itu ke dalam tulisan saya yang sudah ia rombak total. menulis "lead" untuk majalah mingguan jauh lebih sulit daripada menulis lead untuk surat kabar. tapi, kelak, saat memimpin jawa pos saya mengharuskan wartawan menulis "lead" yang baik meskipun untuk koran. fikri adalah guru saya di bidang penulisan "lead". selebihnya saya hanya mengenalnya sebagai wartawan yang hebat. ia wartawan ekonomi yang luar biasa. lobi-lobi-nya dengan kalangan atas sangat luas. dengan para menteri ekonomi dan keuangan. juga dengan para pengusaha besar. fikri jufri adalah satu-satunya wartawan yang mampu melakukan wawancara khusus dengan konglomerat nomor satu indonesia saat itu: liem sioe liong. hasil wawancara itu dimuat sebagai laporan utama. oplah tempo mencapai rekor tetinggi dalam sejarahnya: 175.000 eksemplar.
1
2
»
Tag
# dahlan iskan terbaru
# tulisan dahlan iskan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Edisi Terbaru
Baca Koran CURUP EKSPRESS 10 MARET 2025
Berita Terkini
Jangan Sembarangan Baca Sholawat, Bisa Kehilangan Esensi Kata Buya Yahya
Terkini
1 jam
Perbandingan Samsung Galaxy A55 dan Galaxy A56, Mana yang Lebih Unggul?
Ekonomi Bisnis
2 jam
Daging Mentah, Oleh: Dahlan Iskan
Nasional
11 jam
Daftar 20 Pemenang Duit Bukoan Minggu Pertama, Persembahan PMW
Hot News
12 jam
Penyaluran Gas Melon Harus Tepat Sasaran, Bupati Fikri Keluarkan SE
Hot News
12 jam
Unit Basarnas Rejang Lebong Siaga di Tiga Kabupaten
Hot News
12 jam
Kemenag Kekurangan Tenaga Penghulu di KUA
Terkini
12 jam
Ini Dia 7 Smartphone Oppo dengan Layar Lengkung Terbaik
Ekonomi Bisnis
12 jam
Telat Bayar Angsuran KUR, Begini Resikonya
Ekonomi Bisnis
12 jam
Hanya UMKM Dengan Kategori Ini yang Bisa Ajukan Pinjaman KUR BRI
Ekonomi Bisnis
12 jam
Berita Terpopuler
Wajib Dipelajari, Ini 5 Jenis Tes Online dalam Seleksi Rekrutmen BUMN 2025
Nasional
1 hari
Ini Mata Pelajaran yang Diujikan dalam Ujian Nasional Versi Baru 2025 SMA
Pendidikan
1 hari
Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Sudah Dimulai! Ikuti Cara Mendaftar dan Syarat Lengkapnya
Lainnya
18 jam
Ini Dia 7 Smartphone Oppo dengan Layar Lengkung Terbaik
Ekonomi Bisnis
12 jam
Inter Milan Pertahankan Marcus Thuram
Sport
17 jam
Harga Daging Sapi Turun, Polres Rejang Lebong Pastikan Pantau Terus Perkembangan Sembako
Curup Metropolis
22 jam
Berita Pilihan
Daftar 20 Pemenang Duit Bukoan Minggu Pertama, Persembahan PMW
Hot News
12 jam
Penyaluran Gas Melon Harus Tepat Sasaran, Bupati Fikri Keluarkan SE
Hot News
12 jam
Unit Basarnas Rejang Lebong Siaga di Tiga Kabupaten
Hot News
12 jam
Kemenag Kekurangan Tenaga Penghulu di KUA
Terkini
12 jam
Sempat Naik, Harga Daging Sapi di Rejang Lebong Kembali Stabil
Hot News
1 hari