Darah Orang yang Panjang Umur Beda Dari Yang Lain, Ini Penjelasannya!

Ilustrasi Net--

Meski perbedaan median antara centenarian dan non-centenarian tidak terlalu signifikan untuk sebagian besar biomarker, centenarian jarang memiliki nilai yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Sebagai contoh, hampir tidak ada centenarian yang memiliki kadar glukosa lebih dari 6,5 mmol/L di usia sebelumnya, atau kadar kreatinin di atas 125 µmol/L.

Ini menunjukkan bahwa stabilitas dalam kadar biomarker berperan penting dalam umur panjang.

Dalam analisis lebih lanjut, hampir semua biomarker (kecuali Alat dan albumin) menunjukkan keterkaitan dengan peluang hidup hingga 100 tahun.

Beberapa temuan utama antara lain: Orang dengan kadar kolesterol total dan zat besi yang lebih rendah memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mencapai usia 100 tahun.

Mereka dengan kadar glukosa, kreatinin, dan asam urat yang lebih tinggi memiliki peluang lebih kecil untuk hidup lama.

Terdapat perbedaan kecil tetapi konsisten dalam kadar biomarker antara centenarian dan non-centenarian, yang mengindikasikan bahwa kesehatan metabolisme dan nutrisi mungkin berperan dalam umur panjang.

Misalnya, dalam kasus asam urat, perbedaan absolut dalam tingkat bertahan hidup hingga 100 tahun adalah 2,5 poin persentase. Orang dengan kadar asam urat terendah memiliki kemungkinan 4% untuk mencapai usia 100 tahun, sementara mereka dengan kadar tertinggi hanya memiliki kemungkinan 1,5%.

Baca juga: Rahasia Panjang Umur dengan Sehat, Punya Otot Kuat Apa Artinya bagi Kita? Penelitian ini tidak secara langsung menyimpulkan faktor gaya hidup atau genetik apa yang menyebabkan perbedaan kadar biomarker ini.

Namun, masuk akal untuk mengasumsikan bahwa pola makan dan konsumsi alkohol dapat berpengaruh.

Oleh karena itu, menjaga fungsi ginjal dan hati, serta memantau kadar glukosa dan asam urat seiring bertambahnya usia, mungkin merupakan langkah yang baik.

Meskipun keberuntungan juga berperan dalam mencapai usia 100 tahun, temuan ini menunjukkan bahwa perbedaan biomarker sudah dapat diamati jauh sebelum kematian, yang berarti faktor genetik dan gaya hidup juga berkontribusi.

Studi ini memperkuat pemahaman bahwa umur panjang bukan hanya soal genetika, tetapi juga bagaimana kita menjaga kesehatan tubuh sepanjang hidup. Jadi, mungkin sekarang saat yang tepat untuk mulai memperhatikan kesehatan metabolisme kita.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan