Terima Kucuran DD Rp 1,15 Miliar, Pembangunan Fisik dan Ketahanan Pangan Berlanjut
Samsul Bahrun --
CURUP, CE - Pemerintah Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang diketahui menerima kucuran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024 sebesar Rp 1.154.410.000 dari Pemerintah Pusat. Dimana Desa Air Meles merupakan 1 dari 5 desa yang menerima paling besar tahun ini. Di sisi lain,
melalui dana tersebut sejumlah program kegiatan akan dijalankan guna meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan warga desa setempat.
"Dengan kucuran DD yang diterima Desa Air Meles di tahun ini tentu akan kami manfaatkan untuk sejumlah program-program kegiatan yang ada," ucap Kepala Desa (Kades) Air Meles Atas, Samsul Bahrun yang dijumpai wartawan CE, kemarin.
BACA JUGA:5 Desa Terima DD Lebih dari Rp 1 Miliar
BACA JUGA:Wisata Talker Berpotensi Hasilkan PAD, Budiman : Masih Masa Percobaan
Berdasarkan hasil musyawarah desa (Musdes) bersama BPD beberapa waktu lalu, kata dia, adapun program kegiatan dimaksud mulai dari pembangunan fisik, ketahanan pangan, penanganan stunting dan bantuan langsung tunai (BLT) DD.
"Kurang lebih masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Lanjut Samsul, untuk fisik diantaranya perbaikan jalan, pembukaan jalan baru dan pembangunan gapura pembatas desa. Lalu ketahanan pangan berupa pengadaan bantuan ternak sapi bagi kelompok masyarakat.
"Banyak usulan dari warga perlu adanya gapura pembatasan desa supaya tahu, juga ada proyek jalan yang akan dibangun. Kalau ketahanan pangan itu bedanya dengan tahun lalu ada kambing, tapi tahun ini kita fokus ternak sapi saja," jelasnya.
Masih dikatakannya, BLT DD tahun ini tampaknya akan sedikit berkurang dari jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di tahun 2023 lalu sebanyak 57 KPM.
"Tahun ini sepertinya akan kurang dari itu, karena kita menyasar warga yang memang masum kategori miskin ekstrim," tutur dia.
Selain itu, ada satu program yang belum bisa terwujud sampai saat ini yakni pengembangan desa wisata. Hanya saja terkendala oleh beberapa faktor seperti potensi air terjun yang ketika masuk musim kemarau airnya surut alias kering. Kemudian juga ada air terjun lain, namun kendalanya ada pemilik lahan yang tidak mengizinkan memberi lahan untuk akses jalan ke lokasi.
"Kita juga sudah ada rencana pembukaan akses menuju Bukit Kaba, tapi belum menjadi prioritas. Dengan adanya wisata itu potensi yang bisa menghasilkan PADes bagi Air Meles Atas," tukasnya.