DLH Kebagian Insentif Fiskal Rp 1,5 Miliar, Untuk Pengadaan Sarpras
Dhendi Novianto --
CURUP, CE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, tahun 2024 ini kebagian dana insentif fiskal sebesar Rp 1,5 miliar. Adapun dana tersebut diperuntukkan untuk menjalankan program penanganan stunting di Kabupaten Rejang Lebong. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala DLH Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto SKM.
"Kita jadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapat bagian dana insentif fiskal sebesar Rp 1,5 miliar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) DLH yakni menjaga dan menciptakan lingkungan agar tetap bersih dari tumpukan sampah. Karena apabila terdapat tumpukan sampah menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.
Melalui dana tersebut, kata dia, pihaknya akan menambah sejumlah armada sampah. Untuk armada sampah diantaranya motor roda tiga sebanyak 5 unit dan mobil grand max 1 unit.
BACA JUGA:Anggaran Baru, Pemkab Bahas Program Kegiatan 2024
BACA JUGA:Wisata Talker Berpotensi Hasilkan PAD, Budiman : Masih Masa Percobaan
"Jadi kita ada pengadaan armada sampah di tahun ini lewat dana insentif fiskal berupa motor roda tiga dan mobil grand max yang rencananya juga diserahkan ke masyarakat," bebernya.
Kemudian sambungnya, juga ada pengadaan fasilitas dan sarana prasarana sampah di Rejang Lebong antara lain pengadaan tong sampah drum sebanyak 325 unit, kotak sampah warna 160 unit, dan kotak sampah outdoor kapasitas 1000 liter sebanyak 20 unit.
"Akan ada banyak penambahan kotak sampah di Rejang Lebong tahun ini," ucapnya.
Ratusan kota sampah itu, sebut dia, nanti akan disebar di seluruh wilayah kecamatan dalam Kabupaten Rejang Lebong khususnya kawasan kota.
"Untuk titik lokasi tentu akan dipetakan dulu, tapi yang jelas pengadaan tong dan kotak sampah itu akan tersebar khususnya juga di kawasan Kota Curup dan di jalur hijau," ujar Dhendi.
Lebih jauh dirinya juga menuturkan, namun dana insentif fiskal sebesar Rp 1,5 miliar tersebut tidak akan digunakan seluruhnya, melainkan total yang dibelanjakan untuk pengadaan armada sampah dan fasilitas dimaksud sekitar Rp 1,2 miliar.
"Kalau tidak salah saya tidak semuanya itu digunakan untuk pengadaan barang, tapi ada untuk kebutuhan lain juga," pungkasnya.