Cara Dapatkan Malam Lailatul Qadar dari Rumah Menurut Buya Yahya

--

BACAKORANCURUP.COM - Mendapatkan malam Lailatul Qadar menjadi harapan semua umat Islam. Karena itu, banyak cara dilakukan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, salah satunya dengan beritikaf di masjid.

Meski begitu, bisakah kita mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan beribadah dari rumah?

KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya mengungkapkan, meski di rumah tidak ada alasan untuk tidak mendapatkan Lailatul Qadar.

Contohnya seperti seorang ibu yang menjaga anaknya di rumah, sangat diperkenankan untuk memperbanyak ibadah dengan berzikir, membaca Alquran, dan shalawat.

"Kalau misal di hari-hari biasa suaminya iktikaf di masjid, Anda menjaga anak di rumah. Anda jangan mau ketinggalan, bangun di malam itu. Bangun juga biar pun di rumah tetap dzikir, baca Alquran, baca shalawat dan seterusnya," kata Buya Yahya dalam ceramahnya.

BACA JUGA:Hati-Hati, Inilah Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari ketika Lebaran

BACA JUGA:Fakta Menarik Kue Biji Ketapang : Camilan Renyah Khas Betawi yang Cocok Jadi Hidangan Saat Lebaran

Dia mengajak umat Islam khususnya Muslimah menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah.

"Hidupkan malam itu dengan ibadah. Itulah yang dimaksud orang menemui malam Lailatul Qadar," imbuhnya.

Buya Yahya juga mengatakan, malam Lailatul Qadar sengaja disembunyikan Allah sebagai tanda kasih sayang kepada umat Islam.

Sebab, jika Allah mengungkapkan malam Lailatul Qadar maka umat Islam hanya sibuk mencari malam Lailtul Qadar dan tidak menjalankan pekerjaannya lagi.

"Kalau Lailatul Qadar diberitahu nanti berantakan dunia ini. Anda mau ke pasar gak bisa, sopir angkot juga gak mau dia akan pergi dari Lailatul Qadar, yang masak pun gak mau, warung pun gak jual karena semua ingin Lailatul Qadar. Jadi disembunyikan oleh Allah," kata Buya Yahya.

Karena disembunyikan, umat Islam perlu menghidupkan malam Lailatul Qadar setiap malam bulan Ramadhan, dan diperketat di malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.

"Ketahuilah sepuluh bulan Ramadhan itu sangat diharap, artinya di setiap malam Ramadhan kejar Lailatul Qadar. Karena mungkin di awal, di kedua, ketiga. Tapi di sepuluh akhir kita lebih ketat lagi mencegatnya. Kemudian di antara ganjil lebih ketat lagi. Malam 21,23, 25, 27 dan seterusnya. Menurut Imam Syafi'i 21 lebih banyak diharap," tutup Buya Yahya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan