Sabun Batang vs Sabun Cair, Mana yang Lebih Baik untuk Kulit Anda ? Ini Kata Ahli Dermatologi

IST Penggunaan sabun ketika mandi--
BACAKORANCURUP.COM - Dalam dunia perawatan tubuh, sabun menjadi bagian penting dari rutinitas harian. Namun, masih banyak yang bingung memilih antara sabun batang dan sabun cair.
Meskipun keduanya memiliki fungsi utama yang sama yaitu untuk membersihkan kulit, nyatanya perbedaan mendasar pada formulasi dan teksturnya dapat memengaruhi kesehatan kulit anda.
Menurut Dr. Navin Arora, ahli dermatologi dari Garden City, New York, sabun batang dibuat melalui proses saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak dan minyak dengan alkali.
Proses ini menghasilkan sabun padat dengan pH yang cenderung tinggi. Sebaliknya, sabun cair diracik dari campuran air, pelembap, kondisioner, dan kadang-kadang bahan aktif seperti minyak esensial atau ekstrak tanaman.
BACA JUGA:Inilah Rahasia Sehat dari Jambu Monyet, Bakal Nyesal Kalau Sampai Tidak Tahu !
BACA JUGA:4 Weton Ini Diprediksi Akan Mencapai Hidup Kaya Raya dan Berkecukupan di Usia 40 hingga 50 Tahun
Baik sabun batang maupun sabun cair bekerja dengan surfaktan yang membantu mengangkat minyak dan kotoran dari permukaan kulit agar mudah dibilas dengan air. Namun, masing-masing punya karakteristik unik yang perlu diperhatikan.
Sabun batang sering dianggap memberikan sensasi "lebih bersih" karena sifatnya yang lebih abrasif. Namun, karena memiliki pH yang lebih tinggi dari kulit, sabun jenis ini bisa membuat kulit menjadi lebih kering. Bahkan, pada orang dengan kulit sensitif atau kondisi seperti eksim, penggunaan sabun batang bisa memperburuk gejala.
Dr. Kara Lal, ahli dermatologi anak dari Scottsdale, menambahkan bahwa meskipun sabun batang biasanya mengandung lebih sedikit pengawet, mereka lebih rentan terhadap kontaminasi karena sering digunakan di berbagai bagian tubuh. Hal ini memungkinkan pertumbuhan bakteri pada permukaannya.
Selain itu, beberapa sabun batang mengandung sulfat dan surfaktan kuat yang dapat mengganggu keseimbangan alami minyak kulit, serta merusak mikrobioma kulit yang penting untuk perlindungan dan kesehatan kulit jangka panjang.
Di sisi lain, sabun cair dinilai lebih lembut dan menghidrasi. Produk ini umumnya mengandung emolien, humektan, dan minyak alami yang membantu mengembalikan kelembapan kulit, terutama bagi mereka dengan kulit kering atau sensitif.
Bahkan, sabun cair modern kini diformulasikan dengan pH yang lebih seimbang dengan kulit manusia (sekitar 4,5-5,5), sehingga lebih ramah bagi pelindung alami kulit dan mikrobioma-nya. Namun, Dr. Lal mengingatkan bahwa tidak semua sabun cair aman. Beberapa tetap mengandung pengawet dan sulfat yang bisa memicu iritasi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa komposisi bahan sebelum membeli produk pembersih tubuh apa pun.
Bagi anda yang memiliki kulit berminyak dan ingin rutinitas yang simpel, sabun batang bisa menjadi pilihan yang efektif. Namun, jika kulit anda cenderung kering, sensitif, atau membutuhkan kelembapan tambahan, sabun cair yang kaya pelembap akan lebih ideal.
Mary Berry, pendiri Cosmos Labs dan pakar formulasi skincare, menyebutkan bahwa sabun cair kini hadir dalam berbagai pilihan yang lebih personal dan sesuai kebutuhan kulit, sehingga pengalaman mandi pun menjadi lebih menyenangkan dan efektif.