Target Penyerapan Beras Bulog Ditambah Menjadi 888 Ton

Pinca Bulog--

BACAKORANCURUP.COM – Target penyerapan beras oleh Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Rejang Lebong diperpanjang hingga akhir Mei 2025.

Jika sebelumnya Bulog hanya diwajibkan menyerap 600 ton beras hingga April, kini target penyerapan ditingkatkan menjadi 888 ton.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Kancab Rejang Lebong, A. Musalim Yudha, mengungkapkan bahwa hingga akhir April 2025, pihaknya telah menyerap sebanyak 555 ton beras. Artinya, dalam satu bulan ke depan Bulog harus menyerap sisa target sebesar 333 ton.

“Penyerapan dari Januari hingga April telah mencapai 555 ton. Kami tetap berkomitmen untuk mencapai target 888 ton seperti yang telah ditetapkan,” ujar Yudha.

BACA JUGA:Soal Beberapa Kepala OPD Mundur, Bupati : Kita Ini Pelayan Masyarakat, Bukan Rakyat

BACA JUGA:Heboh! Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rejang Lebong, Diduga Korban Pembunuhan

Dengan meningkatnya target di tingkat cabang, penyesuaian juga terjadi di tingkat wilayah. Menurut Yudha, target penyerapan beras oleh Bulog Kanwil Provinsi Bengkulu naik dari sebelumnya 1.023 ton menjadi 1.700 ton, yang dibagikan ke seluruh Bulog cabang di provinsi ini.

“Kami menjadi salah satu cabang dengan target penyerapan tertinggi. Hal ini karena Rejang Lebong merupakan daerah pertanian yang potensial untuk menyerap beras dalam jumlah besar,” jelasnya.

Yudha menambahkan, jika target 888 ton di Rejang Lebong sudah terpenuhi tetapi mitra masih memiliki stok beras, maka penyerapan akan dialihkan ke cabang Bulog lainnya di Provinsi Bengkulu. Untuk penyerapan gabah, saat ini juga sudah dilakukan, namun dititipkan ke mitra penggilingan (healer) di Kabupaten Lebong.

Sebagai informasi, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh Bapanas adalah sebagai berikut:

Gabah Kering Panen (GKP)di petani: Rp6.500/Kg

GKPbdi penggilingan: Rp6.700/Kg

(kadar air maksimal 25%, kadar hampa maksimal 10%)

Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan: Rp8.000/Kg

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan