Ilmuwan Prediksi Kiamat Tahun 2026? Antara Sains dan Spekulasi

prediksi kiamat 2026--

BACAKORANCURUP.COM - Prediksi mengenai akhir dunia kembali mencuat ke permukaan setelah ilmuwan Jepang mengungkapkan perhitungannya tentang potensi terjadinya kiamat pada tahun 2026.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, prediksi ini didasarkan pada analisis ilmiah yang mempertimbangkan berbagai faktor global yang memengaruhi keberlangsungan hidup manusia di Bumi.

Salah satu tokoh yang mengemukakan prediksi ini adalah Heinz von Foerster, seorang fisikawan dari Universitas Illinois.

Dalam perhitungannya, Foerster menyatakan bahwa pertumbuhan populasi manusia yang tidak terkendali dapat menyebabkan kehancuran pada tahun 2026.

BACA JUGA:Revitalisasi Desa Dashiban, Transformasi Menjadi Destinasi Wisata yang Menguntungkan !

BACA JUGA:Kenapa Banyak Lowongan Kerja di Indonesia Batasi Usia ? Ini Penjelasannya

Ia menggunakan model matematika untuk menggambarkan bagaimana populasi yang terus meningkat dapat melampaui kapasitas Bumi dalam menyediakan sumber daya yang cukup untuk menopang kehidupan manusia.

Prediksi Foerster ini bukanlah satu-satunya yang mengkhawatirkan. Jam Kiamat atau Doomsday Clock, yang dikelola oleh Bulletin of the Atomic Scientists, menunjukkan bahwa dunia hanya berjarak 90 detik dari tengah malam, simbolik dari kehancuran global.

Faktor-faktor seperti ancaman nuklir, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi yang tidak terkendali menjadi alasan utama di balik penyesuaian waktu ini.

Selain itu, Jepang sendiri menghadapi tantangan demografis yang serius. Populasi lansia yang terus meningkat dan kekurangan tenaga kerja menjadi masalah yang dapat memengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi negara tersebut. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, jumlah pekerja berusia 65 tahun ke atas mencapai rekor 9,14 juta, dan diperkirakan akan terus meningkat.

Namun, penting untu dicatat bahwa prediksi-prediksi ini didasarkan pada model dan asumsi tertentu yang mungkin tidak mencerminkan kenyataan secara akurat.

Banyak ilmuwan dan ahli yang meragukan validitas dari prediksi-prediksi tersebut, mengingat kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi masa depan umat manusia.

Dalam konteks ini, prediksi tentang kiamat pada tahun 2026 sebaiknya dipandang sebagai peringatan untuk lebih memperhatikan isu-isu global yang dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia.

Langkah-langkah preventif dan kebijakan yang berkelanjutan perlu diterapkan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan