Bukan Sekadar Nutrisi, Ini Peran Penting Ibu di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Pelukan hangat seorang ibu--
BACAKORANCURUP.COM - Peran keluarga, terutama seorang ibu, memiliki pengaruh besar terhadap masa tumbuh kembang anak. Fase yang dikenal sebagai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun disebut sebagai periode emas yang menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, dan keseimbangan emosi anak di masa depan.
Kesadaran akan pentingnya fase ini menjadi sorotan utama dalam talkshow "Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan" yang digelar di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini. Acara tersebut menghadirkan celebrity doctor dr. Nadia Alaydrus, yang membagikan pandangan serta tips penting untuk membantu orang tua memahami bagaimana mendukung anak secara optimal sejak dalam kandungan.
Menurut dr. Nadia, masa 1.000 HPK adalah waktu krusial yang tidak bisa diulang. Dalam kurun waktu inilah perkembangan otak dan organ tubuh anak berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, segala hal yang diterima anak, mulai dari nutrisi, stimulasi, hingga kasih sayang akan berpengaruh besar terhadap kehidupannya kelak.
"Pada masa ini, perkembangan otak anak bisa mencapai hingga 80 persen. Itu sebabnya, lingkungan yang aman, penuh kasih, dan menstimulasi menjadi faktor penting dalam membentuk keseimbangan emosi serta kemampuan belajar anak di masa depan," jelasnya.
Bagi dr. Nadia, peran keluarga, terutama ibu, bukan hanya sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai pondasi pertama bagi terbentuknya karakter dan kesehatan anak.
Tahapan penting dalam mendukung 1.000 HPK dimulai bahkan sebelum kehamilan terjadi. Dr. Nadia menekankan pentingnya konsumsi asam folat bagi calon ibu, baik sejak program hamil maupun di awal pernikahan.
"Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin dan mendukung pertumbuhan sel-sel baru. Karena itu, sebaiknya dikonsumsi jauh sebelum hamil agar tubuh memiliki cadangan nutrisi yang cukup," ujarnya.
Selain asam folat, calon ibu juga dianjurkan untuk menjaga pola makan bergizi seimbang, cukup istirahat, dan rutin berolahraga ringan. Kesehatan ibu menjadi cerminan bagi kesehatan janin di dalam kandungan.
Setelah bayi lahir, faktor lingkungan menjadi hal yang tidak kalah penting. Menurut dr. Nadia, bayi sangat sensitif terhadap suara, suhu, dan aroma di sekitarnya.
"Orang tua perlu memperhatikan kebersihan udara, pencahayaan ruangan, serta kenyamanan tempat tidur anak. Lingkungan yang aman dan nyaman akan membuat bayi merasa tenang dan mudah beradaptasi," tuturnya.
Selain itu, stimulasi dini juga perlu diberikan melalui hal-hal sederhana, seperti berbicara dengan lembut, memperdengarkan musik, atau memperlihatkan warna-warna cerah. Semua hal ini membantu perkembangan sensorik dan kognitif bayi.
Lebih jauh, dr. Nadia menekankan bahwa kehadiran emosional orang tua tak kalah penting dibanding pemenuhan kebutuhan fisik. Bayi belajar mengenal dunia melalui sentuhan dan kedekatan dengan orang tuanya.
"Pelukan, belaian lembut, hingga rutinitas sederhana seperti memandikan dan menenangkan anak adalah bentuk stimulasi positif yang memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak," jelasnya.
Menurutnya, menjadi orang tua bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang kehadiran yang tulus dan konsisten.