Zelensky Setuju untuk Serahkan Donbas ke Rusia, Terima Rencana Akhiri Perang
ist Diskusi Zelensky.--
BACAKORANCURUP.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia siap untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina. Hal tersebut ia sampaikan pada hari Kamis, 20 November 2025 setelah menerima rancangan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
"Pihak Amerika menyampaikan poin-poin rencana untuk mengakhiri perang. Saya menguraikan prinsip-prinsip utama kami. Kami sepakat bahwa tim kami akan mengerjakan poin-poin tersebut untuk memastikan semuanya asli," Unggah Zelensky di X.
Pernyataan itu muncul setelah pertemuan di Kyiv antara Zelensky dengan tokoh senior militer AS, termasuk Sekretaris Angkatan Darat AS Daniel Patrick Driscoll, kepala staf angkatan darat Jenderal Randy George dan komandan tinggi angkatan darat AS di Eropa Jenderal Chris Donahue. Dalam rincian rancangan rencana perdamaian yang mencakup 28 poin, diketahui bahwa Kyiv akan menyerahkan wilayah Donbas di Ukraina timur, akan mengurangi pasukannya menjadi 600.000 personel, dan berjanji tidak akan bergabung dengan NATO.
Rancangan rencana tersebut juga mencakup jaminan keamanan yang kuat untuk Kyiv, yang dimodelkan berdasarkan aturan NATO, yang akan mengikat AS dan sekutu Eropa untuk menanggapi setiap serangan ke Ukraina.
Sementara itu, Rusia akan diterima kembali ke kelompok negara-negara G8 dan diberi keringanan sanksi berdasarkan rencana tersebut.
Zelensky mengatakan ia berharap bisa berbicara dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang tentang proposal tersebut, yang juga mencakup rencana bagi Ukraina untuk melepaskan banyak senjatanya.
Dalam pidato pada Kamis malam, Zelensky mengatakan Ukraina membutuhkan "perdamaian yang layak dan martabat rakyat Ukraina harus dihormati".
Disisi yang sama keterangan dari Kantor Zelensky mengatakan bahwa "Ukraina telah setuju untuk mengerjakan ketentuan-ketentuan rencana tersebut dengan cara yang akan mengakhiri perang secara adil."
Meskipun rancangan perdamaian tersebut telah disampaikan ke Ukraina, serangan Moskow terhadap Ukraina terus berlanjut tanpa henti yang membuat tentara Rusia berhasil menduduki sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Semalam Presiden Vladimir Putin mengunjungi pos komando tentara pada hari Kamis di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina dan mendengarkan laporan perwira tentang situasi di garis depan.
Menurut gubernur daerah Ukraina pada Kamis malam, 20 November 2025 Rusia kembali melancarkan serangan di kota Zaporizhzhia, Ukraina, yang telah menewaskan sedikitnya lima orang. Sebelumnya pada awal pekan ini, setidaknya 26 orang tewas dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia terhadap sejumlah blok apartemen di kota Ternopil, Ukraina barat. Sebanyak 17 orang lainnya masih hilang di lokasi kejadian pada.