Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Kenapa Kolang-Kaling Bisa Berbahaya ? Ini Penjelasan Lengkapnya !

Buah kolang-kaling--

BACAKORANCURUP.COM - Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan yang sangat populer dalam berbagai hidangan tradisional Indonesia. Biasanya, makanan ini diolah menjadi manisan atau dijadikan campuran dalam kolak dan es campur. Karena sering ditemukan dalam berbagai sajian, kolang-kaling tentu bukan lagi sesuatu yang asing bagi para penikmat kuliner Nusantara.

Bahan makanan ini berasal dari biji buah aren (Arenga pinnata), yang sebelumnya harus melalui proses pengolahan khusus agar teksturnya menjadi kenyal dan layak dikonsumsi. Tanpa melalui proses tersebut, biji aren tidak dapat dimakan karena memiliki tekstur keras dan mengandung serat kasar yang tinggi.

Selama ini, kolang-kaling lebih dikenal sebagai makanan yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan airnya yang tinggi serta serat yang melimpah menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan pencernaan.

BACA JUGA:Popok yang Salah Bikin Ruam ? Ini Rekomendasi Ahli untuk Pilihan yang Lebih Aman

BACA JUGA:Inilah 5 Makanan Pemicu Bisul yang Lebih Berbahaya daripada Telur

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kolang-kaling dapat membantu memperlancar buang air besar, mendukung kesehatan tulang, serta meningkatkan produksi kolagen yang bermanfaat untuk kulit. Selain itu, sifat antiinflamasi yang dimilikinya juga dapat membantu meredakan nyeri sendi.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, kolang-kaling sering dianggap sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi secara rutin. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsumsi kolang-kaling tetap aman. Manfaat-manfaat tersebut biasanya hanya optimal jika kolang-kaling dikonsumsi dalam bentuk murni tanpa tambahan pemanis atau sirup berlebihan. Masalah sering muncul ketika makanan ini disajikan bersama gula yang sangat banyak, misalnya dalam es campur, kolak, atau manisan. Menurut Oki Yonatan Oentiono, seorang spesialis gizi klinis yang dikutip oleh detikhealth, "Biasanya yang menimbulkan masalah itu justru dari sirup dan gulanya." Artinya, bukan kolang-kalingnya yang berbahaya, melainkan bahan tambahan yang membuat kadar gula dalam satu porsi makanan menjadi sangat tinggi.

Konsumsi kolang-kaling yang diolah dengan banyak pemanis dapat memicu gangguan pencernaan, seperti perut terasa penuh, kembung, atau tidak nyaman. Terlebih lagi jika dikonsumsi secara berlebihan dalam satu waktu. Namun, mengenai batas aman konsumsi, setiap orang memiliki toleransi berbeda-beda. Oki menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme alami yang mencegah konsumsi berlebihan, sehingga biasanya kita akan merasa kenyang atau tidak nyaman sebelum mengonsumsi terlalu banyak kolang-kaling.

Selain kandungan gula berlebih, faktor lain yang patut diwaspadai adalah cara pengolahan dan penyimpanan kolang-kaling. Ada oknum pedagang yang menambahkan formalin sebagai bahan pengawet agar produk lebih tahan lama.

Penggunaan formalin pada makanan jelas berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius mulai dari iritasi saluran pencernaan, kerusakan organ, hingga risiko jangka panjang lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk lebih jeli dalam memilih kolang-kaling yang aman. 

Melansir dari berbagai sumber terpercaya, berikut beberapa cara sederhana untuk mengenali kolang-kaling yang dicurigai mengandung formalin.

1. Perhatikan warnanya

Kolang-kaling asli biasanya memiliki warna putih transparan dan sedikit kusam. Jika warnanya tampak putih pekat, terlalu cerah, atau terlihat mengilat secara tidak wajar, bisa jadi ada campuran formalin.

2. Cium aromanya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan