Sempat Tinggi, Ini Harga Terbaru Daging Ayam di Rejang Lebong!
Penjual daging ayam di Pasar Tas Curup.-NICKO CE -
Curupekspress.bacakoran.co - Sempat membuat 'sesak nafas' para UMKM lantaran harga daging ayam sempat melonjak hingga Rp 50 ribu perkilo jelang lebaran kemarin, akhirnya harga daging ayam saat ini sudah kembali stabil lagi.
Dari pantauan wartawan di Pasar Atas, saat ini harga daging ayam hanya berkisar Rp 38 ribu sampai 40 ribu perkilo.
Sehingga dengan turunnya harga daging ayam tersebut, para UMKM yang berjualan ayam penyet, ayam geprek, dan sebagainya yang berbahan baku ayam kembali berjualan.
Meri (47) salah seorang pedagang ayam geprek di Rejang Lebong mengungkapkan, usai lebaran kemarin dirinya tidak bisa langsung berjualan, karena tingginya harga jual daging ayam di pasar.
BACA JUGA:6 Rumah Ibadah Kantongi Bantuan Hibah Pemkab Rejang Lebong, Dapat Dana Rp 25-30 Juta!
BACA JUGA:Magang ke Jepang di Rejang Lebong Sepi Peminat
Sehingga selama harga daging ayam masih tinggi kemarin, dirinya memilih untuk libur terlebih dahulu. Hal itu dikarenakan, harga modal membeli daging ayam tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat.
"Kalau harga daging ayam sampai Rp 50 ribu perkilo, kami pedagang ayam geprek agar berat untuk berjualan. Karena jika potongan ayam dikecilkan, pelanggan bisa saja lari. Sedang jika tidak dikecilkan, maka tidak ada untung untuk kami berjualan. Alhamdulillah jika harga daging ayam saat ini sudah kembali stabil, kami bisa berjualan lagi seperti biasa," ujarnya.
Dirinya juga berharap, agar kedepannya pemerintah juga dapat terus menjaga keseimbangan harga daging ayam. Agar ditengah maraknya harga sejumlah bapokting yang naik, harga daging ayam bisa tetap stabil.
Karena menurutnya, dengan harga bapokting seperti cabai, beras, serta bahan lainnya yang naik saja sudah membuat kewalahan.
"Kalau harga bapokting semuanya naik, bagaimana nasib kami para umkm atau pedagang ini mau bertahan hidup. Jadi saya pribadi berharap, agar harga bapokting bisa tetap stabil dan seimbang," terangnya.
Hal senada diungkapkan Debok (27) yang merupakan pedagang ayam penyet di Rejang Lebong. Dirinya mengakui, sempat libur berjualan selama beberapa hari usai lebaran, karena harga daging ayam masih tinggi.
"Kalau harga daging ayam mahal, bagaimana kami mau menjualnya menjadi makanan siap saji. Apalagi sejumlah bapokting lain saja hampir semuanya sudah mulai terus merangkak naik. Jadi dibanding rugi, kami lebih memilih libur jualan usai lebaran kemarin," tuturnya.
Terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Rejang Lebong Taman SP MSi, 2 hari menjelang lebaran memang harga daging ayam sempat naik hingga Rp 50 ribu perkilo.