SMP di Rejang Lebong Ini Gelar Asesmen Berbasis Android!

Pelaksanaan ASAS di SMPN 5 Rejang Lebong.-IST/CE -

CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Berbeda dengan sekolah lainya yang menggunakan sistem kertas pensil, pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Semester  (ASAS) bagi siswa semester akhir jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan secara serentak se-Kabupaten Rejang Lebong pada 2 hingga 7 Mei mendatang.

Sebagai salah satu indikator penilaian kelulusan siswa kelas IX tahun ajaran 2023/2024, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Rejang Lebong dalam ASAS tersebut menerapkan penggunaan perangkat android untuk melaksanakan asesmen tersebut.

Kepala SMP Negeri 5 Rejang Lebong, Evi Noviyanti SPd menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi pihaknya melaksanakan ASAS berbasis Android tersebut.

Ini dikarenakan ingin mengoptimalkan pemanfaatan teknologi serta mengikuti perkembangan zaman serta memberikan pengalaman baru ke siswanya serta sudah sangat sejalan dengan kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu menerapkan kurikulum merdeka yang sudah banyak menerapkan (IT) dalam proses pembelajarannya.

BACA JUGA:KSM 2024 Dibagi Dalam 2 Program

BACA JUGA:Siswa Tidak Dilibatkan Dalam Pawai HUT Kota Curup ke - 144

"Alhamdulillah untuk ASAS tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena sudah berbasis Android dan komputer, dan hingga sekarang tidak ada kendala dan berjalan normal," ujar Kepsek.

Kepsek memaparkan bahwasanya ketika melaksanakan ASAS berbasis Android sendiri mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing - masing dari Asesmen yang hanya menggunakan kertas dan pensil yang saat ini masih banyak dilaksanakan oleh masing - masing sekolah lainya. Adapun kelebihan yang dilaksanakan diantaranya yakni proses pengawasan asesmen berbasis komputer sendiri tidak membutuhkan pengawasan yang maksimal karena sudah terpantau oleh komputer, serta proses akhir yang efektif dan efisien karena sudah nilai otomatis tanpa proses pemeriksaan secara manual, serta siswa tidak terlalu di bebani dengan pelajaran - pelajaran lainya.

"Jika menerapkan sistem pelaksanaan sumatif menggunakan kertas dan pensil tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan, akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memeriksa hasil jawaban siswa, sedangkan jika kita menerapkan ASBK memang membutuhkan waktu yang lama pada persiapan pelaksanaan karena harus menggunakan komputer dan jaringan internet untuk memasukan master soal di dalam google form, akan tetapi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil dari kegiatan sumatif tersebut," terangnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Sekretaris Dikbud Rejang Lebong Hanapi SPd MM membenarkan hal tersebut bahwasanya pada pelaksanaan ASAS tahun ajaran 2023/2024, ada dua sistem yang digunakan oleh masing - masing - sekolah dalam melaksanakan SAS tersebut, sistem yang dimaksud yakni sistem kertas dan pensil yang soalnya tertulis yang dibuat oleh masing - masing guru, serta sistem penggunaan komputer dalam pelaksanaanya menggunakan aplikasi dan juga dilaksanakan secara online.

"Untuk pelaksanaan SAS tersebut kami serahkan semuanya kepada masing - masing sekolah, sistem mana yang mau digunakan semua tergantung kepada persiapan sekolah, yang terpenting adalah kegiatan ASAS tersebut memang benar - benar dilaksanakan karena akan menentukan hasil kelulusan siswa, jika siswa tidak hadir maka bila perlu guru dan pihak sekolah menjemputnya untuk mengikuti sumatif tersebut, dan kepada pihak sekolah yang melaksanakan ASAS dengan sistem online agar bisa menyurati pihak PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik selama proses kegiatan berlangsung sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Tag
Share