Dari Pelaksanaan FGD Kampus AKREL, Pendidikan Selaras dengan Kebutuhan Industri

IKE/CE Saat FGD SDM dan SDM Kampus AKREL berlangsung.-IKE/CE -

CURUP, CE - Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) menggelar Focus Group Discussion (FGD). Salah satu bahasannya terkait dengan arah untuk pengembangan dan Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Bengkulu.

Direktur AKREL Ir. Joko, S. S Hartono MTA menyampaikan jika pendidikan dalam menciptakan SDM harus selaras dengan industri yang dibutuhkan saat ini. Sehingga adanya FGD ini menjadi data awal untuk menyelaraskan keduanya hal tersebut, dengan berpatokan pada SDA yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini.

BACA JUGA:UMK Naik Rp 2,5 Juta, Disnakertrans Surati Perusahaan

"Dimana FGD hari ini, masih belum selesai sampai disini, namun akan ada 4 tahapan yang kembali dilakukan, namun yang jelas FGD hari ini menjadi data awal untuk menyelaraskan dunia pendidikan dengan industri yang ada," sampainya.

Dikatakannya, jika kegiatan FGD yang diikuti 55 orang tersebut, adalah kegiatan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang diberikan lewat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yang disalurkan lewat Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Kemudian diberikan selaraskan dengan kampus AKREL dan melibatkan juga Politeknik Raflesia, mengingat program ini untuk 3 kampus pendidikan vokasi duduk bersama membahas arah pengembangan SDM dan SDA yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Itu sumber anggaran kita, dan setiap wilayah yang ada kampus pendidikan vokasi menyelenggarakan ini, untuk yang hanya satu kampus saja di wilayahnya, maka bisa bergabung dengan provinsi lain, sama seperti Lampung bersama dengan Bengkulu," ungkapnya.

BACA JUGA:Dandim Pastikan Prajurit TNI Netral, Jelang Pemilu 2024

Dengan melibatkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu, dan pihak - pihak kemitraan, maka duduk bersama memberikan data dan arah pengembangan masing - masing wilayah kedepannya, akan seperti apa, dengan SDM dan SDA yang diperlukan kedepannya.

"Misalnya seperti Rejang Lebong saat ini meski unggul dalam bidang pertanian dengan kata lain SDA terpenuhi, namun sayangnya, tidak begitu didukung dengan SDM yang cukup, maka tetap saja tidak bisa mengungguli wilayah lain, hal - hal yang seperti ini yang dibahas dalam FGD tersebut," jelasnya.

Sehingga data yang diterima dalam FGD tersebut, akan diolah oleh pihaknya, untuk mengerucut lebih juah, dan pada sesuai FGD berikutnya yang diperkirakan pada Desember mendatang, lebih tajam, dan sudah masuk dalam substansi masing - masing, yang pada intinya bermuara menjadi catatan rekomendasi untuk arah kebijakan pendidikan di masa mendatang oleh Kemendikbud Ristek.

"Karena ini masih 4 tahap, ini tahap pertama, untuk mendapat data awal, terlebih dari Kadin, yang saya nilai punya data real dan konkrit terkait dengan dunia industri saat ini," jelasnya.

Sementara itu Bupati Rejang Lebong Drs H Syamsul Effendi MM yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Rejang Lebong Bidang Kemasyarakatan dan SDM (Sumber Daya Manusia) Syafawi SKM, ke depan sendiri untuk memajukan wilayah Rejang Lebong, hanya ada dua pilihan untuk bisa maju yang didukung dengan SDA yang ada, yakni Pertanian dan Pariwisata. Sehingga bisa jelas ke depan arah ini menjadi prioritas untuk dikembangkan dengan didukung oleh salah satu kampus yang ada yakni AKREL, yang sesuai dengan bidang ini, maka dalam FGD ini juga perlu mempertimbangkan kedua sektor tersebut.

"Dengan FGD ini tentu saja menjadi salah satu landasan akademiknya, untuk kedua bidang tersebut dalam menjadi salah satu fokus yang perlu diperhitungkan dan dikembangkan, karena Rejang Lebong secara geografis dan kontur wilayah, sangat unggul untuk dua bidang tersebut, sehingga ke depan SDM pada bidang ini harus dipenuhi dan tersedia," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan