DAK Pendidikan Terancam Berkurang 2024

Ilustrasi Net--

CURUP, CE - Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong menginformasikan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang dilaksanakan oleh pihaknya untuk melaksanakan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana sekolah pada tahun  2024 berpeluang dikurangi pemerintah pusat. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2023 ini ada sebanyak 2 sekolah di wilayah Kabupaten Rejang Lebong gagal menyerap anggaran tersebut.

Yang mana serapan anggaran tersebut untuk pertimbangan alokasi DAK tahun berikutnya.

BACA JUGA:Siswi MTs Muhammadiyah Raih Juara 1, Piala Pencak Silat Kemenpora RI

Adapun sekolah tersebut yakni SMPN 24 Rejang Lebong yang tidak mempunyai lahan untuk pembangunan laboratorium komputer, serta SDN 111 Rejang Lebong yang mana anggaran yang dialokasikan untuk sekolah tersebut sangat kecil sedangkan kebutuhan yang disampaikan melalui Dapodik untuk sekolah tersebut mencapai Rp 370. 000. 000 anggaran yang tersedia hanya sebesar Rp 227.000.000 sehingga dikembalikan kedalam kas negara.

Dikatakan Kadis Dikbud Rejang Lebong Rezza Pakhlevi SH MM melalui Kepala Bidang Pembina SMP Dikbud Rejang Lebong Reunita SPd bahwa Ketika realisasi rendah realisasinya rendah, maka akan berdampak pada besaran alokasi yang diberikan selanjutnya.

BACA JUGA:Kepsek Disiplin

"Pada tahun  depan potensi anggaran DAK yang akan kita terima tidak lagi sama dengan tahun ini, misalkan tahun ini kita terima sebesar Rp 18 Miliar maka tahun depan akan berkurang," ujar Reunita.

Ditakan Reunita bahwa pada pelaksanaan DAK tahun ini pihaknya hanya melanjutkan kepengurusan sebelumnya yang mana kepengurusan sebelumnya telah meloloskan sebanyak 19 sekolah untuk mendapatkan DAK tersebut.

"Ke depan kami minta sekolah agar lebih cermat dalam pengusulan DAK. Karena keberhasilan pengelolaan dana alokasi khusus itu bukan pada besarnya anggaran yang kita terima dari pusat," jelaskan

Menurutnya alokasi DAK fisik seharusnya dimanfaatkan dengan baik untuk dikelola. Pasalnya keberhasilan perangkat daerah mengelola anggaran dilihat dari realisasi program kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Keberhasilannya terdapat pada saat pelaksanaan kegiatannya. Bangunnya sesuai dengan spesifikasi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," terangnya.

Adanya DAK fisik senilai Rp 18 miliar yang tidak terserap ini juga menjadi evaluasi bagi kita kita semua untuk bisa lebih baik kedepannya.

"Sejauh sudah dilaporkan kepada pemerintah Daerah, pihak kementerian, dan tahun depan harapan kita, anggaran DAK fisik untuk pembangunan sekolah tersebut tidak berkurang, walaupun berkurang jumlahnya tidak signifikan," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan