Global Tiger Day 2024, Gubernur Kampanyekan Pencegahan Kepunahan Harimau Sumatera

Gubernur Bengkulu saat melakukan penanaman pohon sebagai salah satu agenda peringatan Global Tiger Day 2024..-HABIBI/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Peringatan Global Tiger Day atau Hari Harimau Sedunia diperingati di Bumi Perkemahan Hutan Madapi Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lingkar Inisiatif yang bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) di Hutan Madapi Desa Pal VIII.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bengkulu Prof Dr drh Rohidin Mersyah MMA yang membuka langsung kegiatan itu pada Jumat 26 Juli 2024 ikut mengkampanyekan pencegahan kepunahan Harimau Sumatera.

"Saat ini kita dihadapkan dengan ancaman kepunahan Harimau Sumatera. Maka kita menyambut baik pelaksanaan peringatan hari harimau sedunia ini, yang tujuannya untuk menjaga agar harimau Sumatera  ini tidak punah," ujar Gubernur.

BACA JUGA:Desa UHC di Rejang Lebong Diapresiasi Dewas BPJS

BACA JUGA:Jamin Perlindungan PMI, Bupati Rejang Lebong Teken MoU dengan BP2MI

Menurut Gubernur, harimau merupakan predator puncak. Karenanya, Harimau ini yang menentukan kesehatan semua kawasan hutan.

"Ada berbagai kegiatan dalam kegiatan ini. Mulai dari tema konservasi, sekolah konservasi, public speaking. Tentu kegiatan ini akan membangun semangat kepedulian nilai-nilai konservasi terhadap harimau Sumatera," sampainya.

Sementara itu Kepala Balai Besar TNKS, Khaidir mengungkapkan bahwa di wilayah TNKS yang ada di 4 Provinsi baik Bengkulu, Sumsel, Sumbar dan Jambi, populasi harimau Sumatra tinggal berkisar 130 sampai 140 ekor.

"Sedangkan khusus untuk wilayah di 2 Provinsi Bengkulu diprakirakan tinggal 35-40 ekor. Paling banyak ditemukan di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko," jelasnya.

Harimau dari zaman nenek moyang ini, sebut Khaidir bukanlah musuh, melainkan adalah kawan dan bisa hidup dengan manusia.

Bahkan harimau ini kerap dipanggil dengan sebutan datuk, ataupun nenek. Karena nenek moyang dulu bisa harmoni dengan populasi harimau.

"Harimau ini adalah top predator, spesies kunci untuk menjaga ekosistem. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, kuncinya ada di harimau. Kalau punah akan terganggu level dibawahnya. Maka dari itu, harimau harus dijaga ekosistemnya," sebutnya.

Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia, Iswadi menambahkan beberapa kegiatan yang diselenggarakan ini juga beragam. Salah satunya kemah konservasi, dan Gubernur Bengkulu ikut turut langsung camping bersama di Bumi Perkemahan Hutan Madapi ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan