Sutradara Agung, Oleh: Dahlan Iskan

Dahlan Iskan--

BACAKORANCURUP.COM - Inilah sutradara yang paling sulit dilacak siapa ia/dia. Pantas kalau disebut dengan gelar Sutradara Agung. 

Mencari siapa sutradara politik di balik akal-akalan belakangan ini sama sulitnya dengan mencari siapa Raja Jawa seperti yang dimaksud oleh Bahlil Lahadalia, ketua umum baru DPP Partai Golkar. 

Dulu, setiap ada keanehan politik selalu orang menuding LBP. Pasti ia sutradaranya. Itulah duga-duga dengan bumbu kata 'pasti'. LBP sendiri sering bingung: "saya”? Saya jadi sibuk mencari siapa sutradara di balik layar sandiwara berjudul ''Airlangga'', ''Gempa'', dan ''UU Pilkada''. Sampai muncul humor politik terbaik tahun ini: sebesar-besar pohon beringin akan tumbang di tangan tukang kayu. 

Dalam penelusuran mencari sutradara itu saya justru menemukan siapa orang pertama yang menciptakan humor politik tersebut: Muhammad Qodari. 

BACA JUGA:Menkeu Setujui Besaran Gaji Honorer 2025, Ini Daftar Gaji Honorer di 8 Provinsi di Pulau Sumatera

Anda sudah tahu siapa Qodari: pemilik lembaga survei yang juga analis politik paling cemerlang saat ini. Bahkan ulama seperti Ulil Abshar Abdalla menyebutnya sebagai salah satu pemimpin madzhab politik. Setidaknya Anda tahu dari kekhasan jambangnya. 

Saya pun bertanya kepadanya: siapa sutradara agung akal-akalan politik belakangan ini? Ia tidak segera menjawab. 

Saya telusuri ke orang-orang dekat LBP. Mereka bilang justru LBP marah-marah dengan manuver-manuver itu. 

Saya juga hubungi orang-orang dekat presiden terpilih. Sama. Bahkan marah besar. Lalu saya monitor ke orang-orang dekat Mas Gibran. Idem dito. Justru marah dengan keadaan. 

Presiden Jokowi sendiri ternyata merasa: dirinyalah yang dihebohkan di medsos dengan sebutan tukang kayu itu. Yakni di acara resmi saat penutupan Munas Golkar 20 Agustus. 

Jokowi mengenakan baju kuning lengan panjang di acara itu. Banyak yang menafsirkan itu pertanda-pertanda Jokowi akan bernaung di bawah pohon beringin. Atau, Ia sendiri pohon beringin itu. 

Ternyata salah. Juga soal tukang kayu. Jokowi mengatakan soal tukang kayu itu dengan ringan. Seperti tidak marah. Tidak tersinggung. Itu kalau dilihat dari sudut ekspresi wajahnya. 

Tentu saya bukan orang yang ahli membaca ekspresi wajah. Terutama wajah orang Jawa –apalagi Solo. 

Ekspresi wajah Megawati Soekarnoputri lebih mudah dibaca. Termasuk gerak bibirnyi. Terutama ketika lagi ''mencep''. 

Tag
Share