5 Sekolah di Rejang Lebong Terancam Tak Dapat Dana BOS, Apa Pasal?
Hanapi SPd MM--
BACAKORANCURUP.COM - Sedikitnya ada 5 sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, terancam tidak bisa mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.
Hal itu dikarenakan, Dapodik pada 5 sekolah yang bersangkutan, sampai saat ini belum juga sinkron oleh Dapodik di pusat.
Padahal diketahui, sisa waktu menuju cut off Dapodik hanya tersisa sampai tanggal 31 Agustus besok.
"Sesuai jadwal, pada pukul 24.00 WIB tanggal 31 Agustus, Dapodik akan ditutup. Karena ini hanya tersisa waktu 3 hari untuk sekolah yang bersangkutan melakukan sinkronisasi Dapodik.
BACA JUGA:3 Kampus Beri UKT Gratis Bagi Orang Indonesia
BACA JUGA:MTs Segera Laksanakan ANBK
Jika pada waktu yang tersisa sekolah yang bersangkutan juga tidak menyelesaikan Sinkronisasi, maka bisa saja BOS dan bantuan lainnya tidak bisa dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan," kata Sekretaris Dikbud Rejang Lebong, Hanapi SPd MM, Rabu 28 Agustus 2024.
Selain itu kata Hanapi, adapun alasan dari beberapa sekolah yang belum sinkron Dapodiknya itu. Dikarenakan ada gangguan sinyal, serta belum stabilnya jumlah siswa yang keluar masuk.
Sehingga menghambat sinkronnya data siswa yang ada di Dapodik sekolah.
"Sebenarnya alasannya klasik, namun harus tetap kita maklumi. Akan tetapi meski dimaklumi, dalam 3 hari ini sekolah yang bersangkutan harus segera menyinkronkan Dapodiknya," tegasnya.
Adapun 5 sekolah yang sampai saat ini Dapodiknya belum sinkron kata Hanapi.
Diantaranya SDN 81 Rejang Lebong, SDN 69 Rejang Lebong, SD Al-Kautsar, SDI Amaliatul Husna, SDN 35 Rejang Lebong dan SMPN 39 Rejang Lebong.
Dimana dikatakannya, untuk 5 sekolah yang bersangkutan sudah diberikan teguran, agar segera melakukan sinkronisasi terhadap Dapodiknya.
"Untuk 5 sekolah sudah kita berikan teguran, namun untuk sekolah lainnya juga, mereka harus mengecek kembali Dapodik yang ada di sekolah masing-masing. Jangan sampai nanti kedepannya, ternyata Dapodik mereka juga ternyata belum sinkron. Terutama untuk Kepsek, mereka wajib mengecek langsung kondisi Dapodiknya, jangan langsung percaya oleh operator yang ada di sekolah," tutupnya.