DLH Optimalisasi Sampah TPA Jambu Keling
Kepala DLH saat meninjau TPA Jambu Keling beberapa waktu lalu.-DOK/DLH RL-
BACAKORANCURUP.COM - Guna memaksimalkan tempat pembuangan akhir (TPA) Jambu Keling, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, lakukan pengoptimalan pengelolaan sampah yang dibuang ke TPA tersebut.
Demikian disampaikan Kepala DLH Rejang Lebong, M Budianto usai dihubungi di Curup.
"Sekarang kami sedang mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Jambu Keling, karena kalau diperhatikan semua jenis sampah masuk ke sana. Kalau tidak dilakukan pemilahan jenis-jenis sampahnya, TPA ini bisa cepat penuh nanti," ucapnya.
Menurut dia, untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke dua TPA ini pihaknya tengah mengoptimalkan pengelolaan sampah organik, terutama yang ada di TPA Jambu Keling.
BACA JUGA:Disabilitas dan Lansia Butuh Bantuan Lapor ke Dinsos
BACA JUGA:Sejumlah CJH Tahun 2025 Mulai Urus Paspor
"Sejauh ini pengelolaan sampah organik yang ada di TPA Jambu Keling sudah berjalan, namun belum maksimal. Walaupun di TPA ini sudah ada alat pengolahan sampah organik sehingga harus dioptimalkan lagi," terangnya.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, Rejang Lebong sendiri saat ini memiliki dua unit TPA diantaranya yakni TPA Jambu Keling yang berada di Kecamatan Bermani Ulu dan TPA Guru Agung di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT).
Banyaknya produksi sampah yang dibuang oleh masyarakat dalam 15 kecamatan ini,
Budi menyebutkan, setiap harinya baik dari perumahan penduduk dan pasar mencapai 38 ton. Terlebih lagi apabila masuk bulan puasa Ramadhan, maka jumlah produksi sampahnya akan jauh lebih banyak lagi.
"Produksi sampah masyarakat kita setiap harinya se Rejang Lebong ini cukup banyak. Sehingga kami DLH harus bisa mengelola sampah-sampah itu supaya TPA tidak cepat penuh," tuturnya.
Budi juga mengungkapkan, adapun untuk kondisi TPA Jambu Keling yang ada di Kecamatan Bermani Ulu dengan luas lahan kurang lebih 5 hektare diperkirakan masih bisa menampung sampah setidaknya sampai lima tahun ke depan.
Hal yang sama juga untuk TPA Guru Agung dengan luasan lahannya mencapai 1,5 hektare, mengingat setiap tahun dilakukan normalisasi sehingga diperkirakan akan bisa menampung sampah sampai beberapa tahun ke depan.
"Mudah-mudahan saja sesuai dengan prediksi kami, dengan catatan kami bisa mengoptimalkan produksi sampah yang dibuang di kedua TPA itu," pungkasnya.