Mafindo Ajak Peserta Pilkada Cegah Penyebaran Hoaks demi Keberlangsungan Demokrasi di Kota Bengkulu!

IST Mafindo atau Masyarakat AntiFitnah Indonesia.--

BACAKORANCURUP.COM - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) di Bengkulu mengingatkan semua peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks.

Iyid Dwi Mursito, anggota Satgas Pemilu Mafindo menekankan pentingnya kroscek dan verifikasi data sebelum menyampaikan informasi kepada publik.

Dia menegaskan bahwa penyebaran hoaks dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat terutama saat ada perhatian besar terhadap pemilu.

Mafindo juga mengajak masyarakat untuk tidak langsung mempercayai setiap informasi yang beredar terutama di media sosial.

BACA JUGA:Inilah Alasan Kenapa Mobil di Indonesia Pakai Setir Kanan

BACA JUGA:Penyebab Radiator Mobil Menjadi Bocor dan Cara Mencegahnya

Masyarakat diminta untuk selalu memverifikasi informasi agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi yang berbahaya.

Mengeluarkan seruan kepada semua peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Iyid Dwi Mursito, anggota Satgas Pemilu Mafindo, menegaskan bahwa penyebaran hoaks dapat merusak kepercayaan publik dan mengganggu stabilitas sosial.

“Kami berharap semua kandidat dan pendukungnya melakukan kroscek dan verifikasi informasi sebelum menyampaikannya kepada publik. Informasi yang salah dapat memicu konflik dan perpecahan di antara masyarakat,” ujarnya.

Mafindo juga mencatat bahwa dalam situasi pemilu, masyarakat sering kali menjadi sasaran informasi yang tidak benar. Hoaks yang disebarkan dengan cepat dapat menimbulkan reaksi emosional yang berlebihan, dan ini bisa berbahaya, terutama saat ada banyak pihak yang berinvestasi secara emosional dalam hasil pemilu.

Oleh karena itu, penting bagi setiap peserta untuk memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, Mafindo mendorong masyarakat untuk lebih kritis dan skeptis terhadap informasi yang beredar, terutama yang muncul di media sosial. “Kami mengajak semua orang untuk tidak langsung mempercayai informasi yang diterima tanpa melakukan verifikasi.

Langkah ini penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan mampu membedakan antara fakta dan hoaks,” tambah Iyid.

Tag
Share