Pogba Ungkap Pergi dari MU Pasca Mourinho Hengkang

Reporter: Gale |

Editor: Radian |

Kamis , 17 Oct 2024 - 21:11

ist Pogba.--

Pemain Prancis itu mencetak 13 gol dalam 35 pertandingan Liga Primer tetapi United hanya mampu finis di posisi keenam di bawah Solskjaer, yang menyebabkan klub kehilangan kesempatan bermain di Liga Champions dan Paul Pogba meminta untuk hengkang.

Peningkatan performa Pogba pada musim itu terjadi setelah kepergian Mourinho menyusul perselisihan di antara keduanya, meskipun sang gelandang menegaskan bahwa akan ada 'pelukan erat' jika keduanya bertemu lagi.

"Hubungan kami seperti pacar dan sahabat, kami selalu putus dan berbaikan," aku Pogba.

"Awalnya hebat, dialah salah satu alasan saya kembali ke Manchester karena saya berbicara dengannya dan dia meyakinkan saya untuk kembali. Saya tidak tahu mengapa itu berubah menjadi mimpi buruk dan kami bertengkar."

"Karena saya tidak bertengkar. Saya tidak memulai pertengkaran. Kami tidak setuju seperti yang terkadang dilakukan manajer dan pemain. Namun, ada banyak rasa hormat dari saya kepadanya.”(di)

pogba ungkap pergi dari mu pasca mourinho hengkang                            bacakorancurup.com - paul pogba mengungkap bahwa dirinya secara mental mengundurkan diri dari manchester united dan sempat ingin hengkang tiga tahun sebelum benar-benar hengkang karena dia tidak melihat klub itu maju ke depan.
pemain prancis itu, paul pogba berbicara untuk pertama kalinya sejak larangan dopingnya dikurangi, yang memungkinkan dirinya terus bermain sepak bola pada maret 2025 setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang pada september 2023.
larangan itu dikeluarkan setelah paul pogba meninggalkan manchester united dengan status bebas transfer ke juventus pada tahun 2022.
namun pemain berusia 31 tahun itu mengakui bahwa ia ingin pergi pada tahun 2019 karena rival liverpool dan manchester city lebih baik dari manchester united dan selalu berkembang.
baca juga:kalah lawan cina, ini kata shin tae-yong soal timnas indonesia!
baca juga:la albiceleste menang besar atas bolivia
"saya akan memberi tahu anda sesuatu yang belum pernah saya katakan kepada siapa pun," kata paul pogba kepada daily mail.
paul pogba mengataka, setelah jose mourinho pergi dan ole gunnar solskjaer datang, itu adalah musim terbaik saya di manchester united. 
tetapi, kata paul pogba, setelah pertandingan terakhir saya memberi tahu ole dan ed woodward bahwa saya pikir itu adalah tahun terakhir saya dan bahwa saya ingin pergi. 
“saat itu saya berusia 27 tahun, semuanya tidak berjalan sesuai keinginan saya. saya sudah memberikan yang terbaik, tetapi saya tidak melihat klub ini akan berkembang. manchester city dan liverpool lebih baik dari kami dan mereka terus berkembang," ujarnya.
"ole bilang ya (kepergian saya) dan dia akan bicara dengan ed (woodward). pikiran saya sudah mengatakan bahwa saya ingin pergi, tetapi saya kembali untuk pramusim karena saya ingin menjadi pemain profesional," lanjut paul pogba. 
“saya berbicara dengan ed untuk mencoba melakukan pendekatan, tetapi dia menghalanginya. saya tidak ingin bermain untuk united lagi, tetapi saya harus bersikap profesional. secara mental saya tidak siap dan kemudian saya mengalami cedera.” 
paul pogba tiba di macnhester united sebagai transfer rekor besar di musim panas pertama mourinho. 
tetapi paul pogba menjalani musim terbaiknya untuk manchester united setelah manajer asal portugal itu dipecat pada tahun 2018.
pemain prancis itu mencetak 13 gol dalam 35 pertandingan liga primer tetapi united hanya mampu finis di posisi keenam di bawah solskjaer, yang menyebabkan klub kehilangan kesempatan bermain di liga champions dan paul pogba meminta untuk hengkang. 
peningkatan performa pogba pada musim itu terjadi setelah kepergian mourinho menyusul perselisihan di antara keduanya, meskipun sang gelandang menegaskan bahwa akan ada 'pelukan erat' jika keduanya bertemu lagi. 
"hubungan kami seperti pacar dan sahabat, kami selalu putus dan berbaikan," aku pogba. 
"awalnya hebat, dialah salah satu alasan saya kembali ke manchester karena saya berbicara dengannya dan dia meyakinkan saya untuk kembali. saya tidak tahu mengapa itu berubah menjadi mimpi buruk dan kami bertengkar." 
"karena saya tidak bertengkar. saya tidak memulai pertengkaran. kami tidak setuju seperti yang terkadang dilakukan manajer dan pemain. namun, ada banyak rasa hormat dari saya kepadanya.”(di)