Ratusan Siswa SMPIT KU Mulai Ikuti Asesmen
KBM SMPIT KU-IST/CE -
Curupekspress.bacakoran.co - Sebanyak 310 siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Khoirul Ummah (KU) Rejang Lebong, sejak Senin 18 Maret kemarin mulai mengikuti kegiatan asesmen yang dilaksanakan pihak sekolah.
Dimana pada pelaksanaan asesmen itu, ada sekitar 11 mata pelajaran (Mapel) yang diuji yakni 9 Mapel umum, dan juga 2 Mapel khusus seperti tahsin dan tahfiz.
Waka Kurikulum SMPIT KU Joko Purno SSi mengatakan, sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh Disdikbud Kabupaten Rejang Lebong.
Sejak beberapa waktu lalu para siswa SMPIT KU sudah melaksanakan terlebih dahulu untuk asesmen 2 Mapel khusus yang diujikan. Seperti pelaksanaan praktek dan teori tahsin serta tahfiz quran.
BACA JUGA:Masa Pemutakhiran Dapodik Segera Berakhir, Sekolah Diminta Input Data yang Benar
BACA JUGA:Pendaftaran SPAN-PTKIN IAIN Curup Diperpanjang Hingga Besok
"Sebelum memasuki bulan Ramadan, kita sudah melaksanakan kegiatan asesmen selama seminggu. Mulai dari pra ujian, hingga pelaksanaan ujian praktek dan teori pada tahsin dan tahfiz. Hal itu dikarenakan waktu yang kita butuhkan cukup panjang dibanding sekolah umum," ujar Joko.
Dijelaskan Joko, untuk pelaksanaan asesmen yang dilaksankan oleh SMPIT KU sendiri, itu dilaksankan secara manual. Dimana pelaksanaan asesmen ini akan dilaksankan selama satu minggu ke depan, arau hingga tanggal 25 Maret 2024 mendatang.
"Karena keterbatasan yang kita miliki saat ini, kita belum melaksanakan asesmen secara online. Namun pelaksanaan asesmen yang dilaksankan masih dilaksanakan secara manual.
Sementara untuk mengukur kemampuan para siswa ini sendiri, setidaknya memang dibutuhkan waktu selama 2 minggu untuk pelaksanaan asesmen. Karena kita juga di SMPIT KU menggunakan 2 kurikulum, yakni kurikulum merdeka untuk siswa kelas 7, 8 dan juga kurikulum K13 untuk siswa kelak 9," jelasnya.
Disamping itu melalui asesmen yang dilaksankan ini lanjut Joko. Pihaknya menargetkan seluruh siswa bisa lulus 100 persen. Karena dengan lulus sebanyak 100 persen, artinya para siswa mampu memahami apa yang sudah dipelajari selama ini.
"Kalau kita pasti menargetkan siswa bisa lulus semua. Karena secara materi, kita sudah memberikan pembelajaran secara maksimal kepada para siswa. Untuk itulah melalui asesmen itu bisa dilihat dan diukur sejauh mana kemampuan anak dalam materi akademik dan praktek," tutupnya. (CE3)