Tips Bertemu Beruang Madu di Kebun
![](https://curupekspress.bacakoran.co/upload/276c10a499d6f5807ae578c048047bc2.jpg)
Beruang madu yang pernah terekam di Rejang Lebong.-DOK/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Beberapa kali Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l Bengkulu mendapat laporan dari warga terkait seringnya warga Rejang Lebong bertemu dengan beruang madu, umumnya di sekitar kawasan perkebunan warga.
Untuk itu, BKSDA memberikan tips bagi warga yang bertemu beruang saat sedang berkebun.
Kepala Seksi (Kasi) BKSDA SKW I Bengkulu, Said Jauhari menuturkan, hal yang terpenting untuk diketahui oleh warga pada saat berpapasan dengan beruang madu ialah dengan membiarkan alias mengabaikannya lewat.
"Yang pertama ini sederhana, ketika kita berpapasan dengan satwa liar berupa beruang madu berupa beruang madu di kebun misalkan, maka biarkan saja dia lewat dan melintas. Sebab umumnya mereka hanya mencair makan," ungkapnya.
BACA JUGA:November, Pemasangan LPJU Direalisasikan, Agus : Survei Titik Tengah Berlangsung
BACA JUGA:UMKM di RL Banyak Belum Miliki Sertifikat Halal
Pihaknya sering kali mendapat laporan dari warga di wilayah Kecamatan Bermani Ulu Raya. Karena memang menurutnya, populasi beruang madu di kawasan tersebut masih ada.
Selanjutnya, kata dia, selain membiarkannya lewat warga yang bertemu beruang madu di perkebunan juga disarankan untuk perlahan menghindar dan menjauh dari posisi si beruang itu berada.
"Usahakan perlahan menghindar, karena sebetulnya beruang itu tidak ada maksud untuk mengganggu warga," beber Said.
Ia juga berpendapat, kemungkinan pasokan makanannya di dalam hutan sudah berkurang atau menipis sehingga beruang turun ke perkebunan warga untuk mencari makan.
"Dan mungkin saja di kebun masyarakat itu banyak makanan kesukaannya yakni buah-buahan seperti nangka dan umbut kelapa, jadi beruang itu masuklah ke area perkebunan masyarakat untuk mencari makan, bukan mengganggu," terangnya.
Namun kenapa beruang itu sampai menyerang manusia, menurutnya, karena di satu momen beruang merasa tersudut dan terpojok dengan adanya kehadiran manusia.
Sehingga sebagai bentuk pertahanan diri, beruang tersebut menyerang manusia yang ditemuinya.
"Mungkin karena si beruang merasa terjebak dengan kehadiran warga di kebun, itulah akhirnya beruang menyerang sebagai bentuk pertahanan diri. Dan sebenarnya juga ketika beruang itu sudah dapat makan, ya dia akan kembali lagi ke dalam hutan, bukan mendiami kebun itu," imbuhnya.