CURUP, CE - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusip) Kabupaten Rejang Lebong, menyebutkan bahwa jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan daerah (Perpusda) saat ini mencapai 70.000 eksemplar.
Dikatakan Kepala Dispusip Rejang Lebong, Zulkarnain Harahap melalui Kabid Penyelenggara Perpustakaan, Esnalianti SSos, koleksi buku yang tersedia di Perpusda terdiri dari beragam disiplin ilmu pengetahuan.
"Kami terus berusaha menambah koleksi buku-buku baru di Perpusda sebagai bahan bacaan atau rujukan masyarakat di Rejang Lebong," katanya.
Adapun koleksi buku yang ada di Perpusda diantaranya buku yang membahas tentang teknologi, sosial, filsafat, psikologi, kesehatan, pendidikan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi, agama, hukum dan sastra.
BACA JUGA:BPBD Minimalisir Resiko Bencana Alam
BACA JUGA:Waspada Hujan Disertai Angin Kencang
"Termasuk juga buku-buku referensi pelajaran SD, SMP hingga SMA/SMK ada di Perpusda," bebernya.
Dengan demikian, kata dia, Perpusda dapat menjadi rujukan serta referensi keilmuan bagi pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Terlebih lagi, Rejang Lebong kini telah memiliki sejumlah perguruan tinggi seperti halnya IAIN Curup, Poltekkes, Akrel, UPP dan Poltek Rafflesia.
"Kemudian di perguruan tinggi itu juga memiliki beragam jurusan dan program studi. Makanya, Perpusda berusaha mendukung pengadaan referensi buku yang dibutuhkan para mahasiswa. Termasuk buku referensi kalangan pelajar," terang dia.
Masih dikatakan Esnalianti, selain memenuhi kebutuhan 3.000-an anggota aktif yang mayoritas terdiri dari pelajar, mahasiswa dan umum. Perpusda juga berusaha menurunkan armada perpustakaan keliling (Pusling) hingga ke wilayah perdesaan.
"Kita juga ada layanan Pusling yang setiap minggu secara bergiliran, mobil Pusling kita menyambangi desa-desa di wilayah pinggiran. Sehingga, masyarakat di wilayah perdesaan tetap gemar membaca buku," ujarnya.
Karena menurut dia, di era sekarang ada kecenderungan di tengah-tengah masyarakat sudah mulai enggan membaca buku. Mereka lebih suka mendapatkan informasi melalui google.
"Meski begitu, Perpusda tetap setia menyediakan aneka jenis buku menarik sesuai transformasi Perpus berbasis inklusi sosial," tandasnya.