Konon, tempoyak awalnya ditemukan secara tidak sengaja dari fermentasi durian yang terlalu matang.
Karena rasanya cocok dengan selera masyarakat dan untuk menghindari pemborosan durian saat musim melimpah, durian yang matang diolah menjadi tempoyak.
Makanan fermentasi ini juga disukai karena daya simpannya yang lama dan kemudahannya untuk dibawa dalam perjalanan jauh.
3. Terdapat dua jenis tempoyak : asam dan asin
Tempoyak memiliki dua varian, yakni tempoyak asam dan tempoyak asin. Tempoyak asam dibuat dengan kadar garam kurang dari 5%, sehingga rasanya lebih asam.
Sebaliknya, tempoyak asin memiliki kadar garam di atas 5%, memberikan rasa asin dan daya simpan yang lebih lama dibandingkan dengan varian asam.
4. Bahan dan cara pembuatan tempoyak
Proses pembuatan tempoyak melibatkan pemisahan daging durian dari kulit dan bijinya. Daging durian kemudian dipotong kecil-kecil, ditaburi garam, dan disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk proses fermentasi.
Pemotongan dilakukan agar garam tersebar merata pada daging buah.
Garam berperan dalam mendorong fermentasi asam laktat dan mencegah pertumbuhan bakteri lain.
Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 3-8 hari. Meskipun melibatkan bakteri baik, tetap ada kemungkinan tumbuhnya mikroba lain. Oleh karena itu, tempoyak sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
5. Olahan lezat berbahan dasar tempoyak
Tempoyak biasanya tidak dimakan langsung, melainkan diolah menjadi berbagai hidangan. Salah satu contohnya adalah sambal yang dmasak bersama ikan kuning.